Perawat Indonesia Akan Menjadi Duta Bangsa
Dalam Bidang Kesehatan di Jepang
Dalam Bidang Kesehatan di Jepang
Setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudoyono ke Jepang selama 4 hari (30 Nopember - 3 Desember 2006) maka dihasilkan kesepakatan kerjasama bidang ekonomi Indonesia - Jepang yaitu EPA (Economic Partnership Agreement). Tentu saja ini adalah kunjungan ketiga SBY dalam kurun tahun 2005 - 2006, yang berdampak terhadap "road maping" penempatan perawat Indonesia di luar negeri sebagai duta bangsa dalam bidang kesehatan.
Ini adalah hal yang menggembirakan tentunya, tinggal kembali kesiapan tenaga perawat dan pemerintah serta lembaga penempatan tenaga kerja Indonesia mampu mengoptimalkan kesempatan tersebut, sebagai bagian "magang" perawat kita.
Jepang membutuhkan 50.000 perawat asing, yang pastinya Perawat Philipina tahun ini telah disepakati bekerja pertama di Jepang 600 orang, dan telah disepakati antara Presiden Aroyo dan PM. Obe. Indonesia dengan saat ini memiliki jumlah perawat 300.000 orang dan 35.000 pertahun lulusan perawat baru (D3 dan S1) diluluskan, minimalnya dapat menjadi nomor 3 setelah Philipina (Yang telah menempatkan 100.000 perawat nya di seluruh negara di dunia) dan India (50.000), sedangkan Indonesia baru menempatkan 5000 perawatnya di luar negeri.
Tentu saja Jepang yang terletak di Asia Tengah dengan segala keunggulan tehnologi dan etos kerja patut dimanfaatkan kesempatan ini, oleh perawat kita. Jika mungkin akan terjadi peta yang "ter-manage" dalam penempatan perawat Indonesia, jika Timur Tengah yang masih dominan menjadi tempat bekerja perawat kita selama ini - akan menjadi indikator.
Jepang, Australia dan Amerika Serikat adalah negara-negara baru peta penempatan perawat Indonesia pasca 2005 yang akan menjadi favorit, di luar negara-negara Timur Tengah dan Belanda yang selama ini menjadi negara terbanyak menjadi tempat bekerja perawat kita.
Penempatan perawat Indonesia di luar negeri adalah sebuah peluang sebagai duta bangsa di bidang kesehatan. Dengan harapan bahwa kedepan perawat Indonesia memiliki ketrampilan asuhan keperawatan, penguasaan tehnologi kesehatan, mental "attitude", knowledge, penguasaan bahasa asing, dan peningkatan jenjang pendidikan dan kesejahteraan melalui bekerja di luar negeri.
Dan terlebih bangsa lain akan melihat satu perbedaan karakter perawat Philipina, India dan Indonesia yang menjadi nomor 3 didunia dalam penempatan perawat. Mungkin pasca 2010 banyak negara akan semakin banyak mencari perawat Indonesia, dan ada "rumor" bahwa Kuwait akan kembali merekrut Perawat Indonesia di tahun mendatang ????
SO Be Ready Guys ........ as indonesian nurses
Ini adalah hal yang menggembirakan tentunya, tinggal kembali kesiapan tenaga perawat dan pemerintah serta lembaga penempatan tenaga kerja Indonesia mampu mengoptimalkan kesempatan tersebut, sebagai bagian "magang" perawat kita.
Jepang membutuhkan 50.000 perawat asing, yang pastinya Perawat Philipina tahun ini telah disepakati bekerja pertama di Jepang 600 orang, dan telah disepakati antara Presiden Aroyo dan PM. Obe. Indonesia dengan saat ini memiliki jumlah perawat 300.000 orang dan 35.000 pertahun lulusan perawat baru (D3 dan S1) diluluskan, minimalnya dapat menjadi nomor 3 setelah Philipina (Yang telah menempatkan 100.000 perawat nya di seluruh negara di dunia) dan India (50.000), sedangkan Indonesia baru menempatkan 5000 perawatnya di luar negeri.
Tentu saja Jepang yang terletak di Asia Tengah dengan segala keunggulan tehnologi dan etos kerja patut dimanfaatkan kesempatan ini, oleh perawat kita. Jika mungkin akan terjadi peta yang "ter-manage" dalam penempatan perawat Indonesia, jika Timur Tengah yang masih dominan menjadi tempat bekerja perawat kita selama ini - akan menjadi indikator.
Jepang, Australia dan Amerika Serikat adalah negara-negara baru peta penempatan perawat Indonesia pasca 2005 yang akan menjadi favorit, di luar negara-negara Timur Tengah dan Belanda yang selama ini menjadi negara terbanyak menjadi tempat bekerja perawat kita.
Penempatan perawat Indonesia di luar negeri adalah sebuah peluang sebagai duta bangsa di bidang kesehatan. Dengan harapan bahwa kedepan perawat Indonesia memiliki ketrampilan asuhan keperawatan, penguasaan tehnologi kesehatan, mental "attitude", knowledge, penguasaan bahasa asing, dan peningkatan jenjang pendidikan dan kesejahteraan melalui bekerja di luar negeri.
Dan terlebih bangsa lain akan melihat satu perbedaan karakter perawat Philipina, India dan Indonesia yang menjadi nomor 3 didunia dalam penempatan perawat. Mungkin pasca 2010 banyak negara akan semakin banyak mencari perawat Indonesia, dan ada "rumor" bahwa Kuwait akan kembali merekrut Perawat Indonesia di tahun mendatang ????
SO Be Ready Guys ........ as indonesian nurses
No comments:
Post a Comment