Bagi Kamu Lulusan SMU
Awalnya sebagian besar alumni pendidikan ini, lebih banyak bekerja di bidang pendidikan (menjadi dosen), atau memilih bekerja menjadi perawat di RS (lebih cepat untuk jabatan struktural). Namun saat ini semakin banyak pilihan untuk bekerja selain di 2 traditional core tempat bekerja tersebut.
Tempat lahan kerja S.kep yang ada saat ini adalah :
- Menjadi Dosen AKPER/STIKES/FIK di Negeri (PNS) atau di Swasta
- Menjadi Perawat di RS Negeri/Swasta (cepat mencapai jabatan struktural; Kepala Ruangan, Bidang Keperawatan, Diklat dsb)
- Bekerja di Asuransi Kesehatan, bagian claim
- Med Rep (Detailer) di Pharmacy
- Bekerja di Penerbit Buku Kesehatan
- Menjadi Perawat di luar negeri
- Pekerjaan lain yang tidak berhubungan (alias NYASAR)
Sebenarnya lapangan kerja untuk S1 Keperawatan masih terbuka lebar. Terlebih lagi mungkin suatu saat minimal perawat di Indonesia nantinya berpendidikan minimal S1 (Depkes telah mencanangkan tenaga kesehatan di Indonesia di tahun 2015 minimal S1). Sehingga akan ada LIKUIDASI AKPER; seperti sekarang SPK (Sekolah Pendidikan Keperawatan = setara SMU) yang telah hapus sejak 5 tahun silam, dan dikonversi menjadi AKPER/AKBID. Dan saat ini pendidikan Perawat Indonesia juga semakin berkembang dengan telah dibukanya S2 Keperawatan di FIK UI.
Kalau kamu-kamu lulusan SMU dari jurusan IPA berminat menjadi Sarjana Keperawatan, coba saja ikut melalui Jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) dan PPKB (Program Pemerataan Kesempatan Belajar) di Universitas negeri di :
- FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan) UI
- FIK Unpad
- PSIK (Program Studi Ilmu Keperawatan) UGM
- PSIK Unair
- PSIK Unhas Makasar
- PSIK Universitas Andalas
- PSIK Universitas Brawijaya
- PSIK USU Medan
- PSIK Unsoed Purwokerto
- PSIK UNS Solo
- PSIK Undip
So Why Not Becoming Nurses
2 comments:
jika sudah lulus kuliah S1 Keperawatan apa HARUS kuliah profesi?kalau tidak mengapa?
apakah bisa profesi tidak di PTN asal?
lapangan kerja apa saja yang bisa untuk lulusan hanya S.Kep tanpa Ns.?
trimakasih mohon jawabannya..
“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”
Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: “Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.”
Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.
Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.
TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.
Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan;
dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.
Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.
Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.
Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.
Post a Comment