Harga CPO Naik, UNSP Menarik
Jumat, 25 Juli 2008
Jumat, 25 Juli 2008
(Vibiznews – Stocks) – Saham perkebunan milik Grup Bakrie , PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) dalam jangka pendek cukup menarik dikoleksi. Hal ini dikarenakan harga CPO kembali naik di bursa berjangka Malaysia kemarin (24/7). Untuk kontrak Bulan Oktober harga CPO naik RM 86 menjadi 3113 per Ton. Hal ini tentunya akan menjadi sentimen positif naiknya saham LSIP dalam jangka pendek setelah belakangan ini saham UNSP melemah akibat turunnya harga minyak.
Secara teknikal hal tersebut juga dikuatkan dengan indikator RSI (Relative Strength Index) saham UNSP yang saat ini berada di level 27,83. Hal ini artinya saham UNSP telah berada pada wilayah jenuh jual sehingga berpotensi melakukan rebound teknikal dalam jangka pendek.
Saat ini saham UNSP berada pada level harga Rp 1320. Support level saham UNSP di Rp 1170 dan Resistance level saham UNSP di Rp 1730 dalam jangka pendek.
UNSP sendiri kedepan menganggarkan dana sebesar US$ 100 Juta guna membiayai sejumlah ekspansi perseroan tahun ini. Sekitar US$ 40 juta digunakan perseroan untuk meningkatkan penyertaan saham pada PT Agri Resources dari 25% menjadi 51%. Lalu sekitar US$ 40 juta lainnya akan digunakan perseroan untuk melakukan pengembangan lahan seluas 50.000 Ha. Sedangkan sisanya akan digunakan perseroan sebagai modal kerja. (CH)
Secara teknikal hal tersebut juga dikuatkan dengan indikator RSI (Relative Strength Index) saham UNSP yang saat ini berada di level 27,83. Hal ini artinya saham UNSP telah berada pada wilayah jenuh jual sehingga berpotensi melakukan rebound teknikal dalam jangka pendek.
Saat ini saham UNSP berada pada level harga Rp 1320. Support level saham UNSP di Rp 1170 dan Resistance level saham UNSP di Rp 1730 dalam jangka pendek.
UNSP sendiri kedepan menganggarkan dana sebesar US$ 100 Juta guna membiayai sejumlah ekspansi perseroan tahun ini. Sekitar US$ 40 juta digunakan perseroan untuk meningkatkan penyertaan saham pada PT Agri Resources dari 25% menjadi 51%. Lalu sekitar US$ 40 juta lainnya akan digunakan perseroan untuk melakukan pengembangan lahan seluas 50.000 Ha. Sedangkan sisanya akan digunakan perseroan sebagai modal kerja. (CH)
No comments:
Post a Comment