Menjaga Kebiasaan Investasi
Menurut beberapa pakar penasehat finansial, memang investasi memerlukan sebuah pembelajaran dan kebiasaan. Saya sependapat dengan itu, terlebih saya selalu melihat ramainya Kuwait di malam2 akhir bulan, saat Kuwaity seperti sangat berhasrat membelanjakan uangnya saat diskon di mal2 sini.
Kontradiksi dengan siang hari meski panas mendekati 50 derajat, saya sekedar main dan lihat-lihat KSE (Kuwait Stock Exchange) yang ramai akan investor (jam 9 - 12.30 pm). Mungkin kebetulan juga jarang bahkan tidak ada makhluk wanita di KSE, sementara kalau ke mal disini banyak sekali......MAHKLUK wanitanya.
Buat saya, dan beberapa teman di Hawally ada Aldy, Hanafi, Cek Wan, Asep, Irfan, Ahmad dan teman2 lainnya yang sering mengadakan diskusi dan kelas bersama membahas investasi/trading saham. Rasanya membelanjakan uang kita habis gajian di mal adalah bentuk kesewenang2an terhadap investasi. Saya juga yakin banyak teman2 WNI di negara ini yang menyadarinya.
Memang uang adalah hak individu, tapi uang juga merupakan hak masa depan kita...Jangan lah berpikir sesaat, karena mungkin saja saat ini tenaga kita masih kuat, dan Kuwait masih memakainya. Kadang kita mesti belajar dan bercermin, banyak kasus misalnya kita kena apes diterminasi, sakit atau meninggal saat kita bertugas di negara ini -- maka Kuwait tinggal lempar handuk dehhh.....
Buat saya investasi saat ini lebih penting daripada buang uang di Kuwait, hanya waktu dan kesempatan yang akan menjawabnya. Memang kami terlihat bodoh mempelajari grafik dan berita2 ekonomi (masa perawat belajar kayak gini),,,,, tapi Alhamdulillah banyak manfaat yang dirasakan, dan saya percaya lebih bermanfaat lagi saat nanti di Indonesia.
Ada teman saya yang sudah berani merubuhkan jembatan cita2nya, simple buka toko kelontong sambil di depan komputer trading dan investasi saham. Alhamdulillah....
Saya sendiri yakin Allah SWT senang umatnya yang tidak membelanjakan hartanya secara serampang/foya-foya untuk kehidupan dunia, pastinya kalau ibadah juga merupakan investasi kita di alam yang lain.
Selamat datang perawat Ambulance Indonesia yang BaruKontradiksi dengan siang hari meski panas mendekati 50 derajat, saya sekedar main dan lihat-lihat KSE (Kuwait Stock Exchange) yang ramai akan investor (jam 9 - 12.30 pm). Mungkin kebetulan juga jarang bahkan tidak ada makhluk wanita di KSE, sementara kalau ke mal disini banyak sekali......MAHKLUK wanitanya.
Buat saya, dan beberapa teman di Hawally ada Aldy, Hanafi, Cek Wan, Asep, Irfan, Ahmad dan teman2 lainnya yang sering mengadakan diskusi dan kelas bersama membahas investasi/trading saham. Rasanya membelanjakan uang kita habis gajian di mal adalah bentuk kesewenang2an terhadap investasi. Saya juga yakin banyak teman2 WNI di negara ini yang menyadarinya.
Memang uang adalah hak individu, tapi uang juga merupakan hak masa depan kita...Jangan lah berpikir sesaat, karena mungkin saja saat ini tenaga kita masih kuat, dan Kuwait masih memakainya. Kadang kita mesti belajar dan bercermin, banyak kasus misalnya kita kena apes diterminasi, sakit atau meninggal saat kita bertugas di negara ini -- maka Kuwait tinggal lempar handuk dehhh.....
Buat saya investasi saat ini lebih penting daripada buang uang di Kuwait, hanya waktu dan kesempatan yang akan menjawabnya. Memang kami terlihat bodoh mempelajari grafik dan berita2 ekonomi (masa perawat belajar kayak gini),,,,, tapi Alhamdulillah banyak manfaat yang dirasakan, dan saya percaya lebih bermanfaat lagi saat nanti di Indonesia.
Ada teman saya yang sudah berani merubuhkan jembatan cita2nya, simple buka toko kelontong sambil di depan komputer trading dan investasi saham. Alhamdulillah....
Saya sendiri yakin Allah SWT senang umatnya yang tidak membelanjakan hartanya secara serampang/foya-foya untuk kehidupan dunia, pastinya kalau ibadah juga merupakan investasi kita di alam yang lain.
Jangan terlambat Investasi dari pertama kali datang,,, belajarlah dari Seniornya
2 comments:
Kami sangat prihatin pasar modal dijadikan permainan oleh segelintir orang untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Komunitas bursa saham kita telah dinodai oleh emiten penumpang gelap yang menghalalkan berbagai cara : termasuk memobilisasi “investor” abal-abal yang berasal dari jalanan, didandani dengan dasi dan jas biar mirip investor betulan dalam antre pemesanan formulir saham PT Adaro Energy Tbk. Mengapa Bapepam-LK tutup mata dan tutup telinga melihat realita ini ? [Yohan Putera Soemarna, menyampaikan terima kasih jika berkenan mengunjungi blog kami]
wah kayaknya Saya
bisa banyak belajar dari Pak Nur tentang investasi nih..
salam kenal dari Malang Town Pak Nur..
Post a Comment