Belajar Mudah Membaca Hasil EKG Untuk Perawat ( 1 )
Seandainya kita sebagai perawat/mahasiswa keperawatan, mungkin telah mampu dan mahir untuk menggunakan/mengoperasikan EKG/ECG (Electrocardiogam) pada pasien. Namun tidak semua perawat, mampu membaca dan menganalisa hasil rekaman EKG tersebut – termasuk saya tentunya !!!!.
Jelasnya kita sebagai perawat tidak berwenang untuk menegakkan diagnosa medis. Namun apabila kita dengan segera mengetahui hasil rekaman EKG, maka mungkin dapat segera memberikan pertolongan dan mengkolaborasikannya dengan dokter. Umumnya kasus MI (Myocard infark) dan gangguan jantung lainnya adalah mengancam jiwa dan memerlukan pertolongan segera; CPR (Cardio Pulmonary Resucitation). Sehingga kemampuan perawat dalam menganalisa hasil rekaman EKG SANGAT DIPERLUKAN dan BUKAN GAYA-GAYAAN.
Kebetulan saya dan 4 teman Indonesia lainnya, bersama dengan perawat dari negara lain (ada 20 orang total)- sedang mengikuti Training ACLS (Advanced Cardio Life Suport). Untuk membagi hasil belajar, dan agar saya tidak lupa juga maka mencoba mem-postingnya.
Terus terang selama ini saya hanya paham membandingkan hasil EKG pasien (biasanya di ruangan saya bekerja pada pasien gangguan jantung MI, ACS, Angina) dilakukan EKG harian. Atau saat pasien mengeluh chest pain, maka saat itu dilakukan EKG segera – dan kita bandingkan saja ada perubahan tampilan gelombang atau tidak.
Saya hanya mencoba membahas secara mudah dan tidak terlalu detail.
Hasil gambaran EKG terdiri dari 3 gelombang (tidak usah melihat di Lead mana baik L1-3, V1 – V6, AVR, AVL atau AVF) :
• Prinsipnya dalam kertas print hasil rekaman EKG ada kotak besar (5 x 5 ) yang terdiri dari 5 x 5 kotak kecil
• Sumbu kesamping (vertikal) : 1 kotak kecil = 1 mm, satu kotak besar = 5 mm, 10 kotak kecil = 1 mV, sedangkan keatas (horizontal) 1 kotak kecil = 0.04 detik, satu kotak besar = 0.2 detik.
• Gelombang yang perlu diperhatikan adalah gelombang P, QRS kompleks dan T, sedangkan gelombang U tidak terlalu penting
• Interval antar gelombang yang penting adalah P-R interval dan Q-T interval dan S-T interval.
INI PRINSIP yah !!! (Analisa pada Lead II panjang)
1. Gelombang P : P adalah kontraksi Atrium (Atrial Depolarisasi)
Maksudnya adalah kontraksi dari SA node (page maker-Sinus Atrial) menuju AV node (Atria-ventrikular).
Ukuran normal gelombang P adalah kesamping 1 – 3 kotak kecil dan keatas 1 – 3 kotak kecil juga.
Gelombang P selalu keatas dari garis isometric
2. Kompleks Gelombang QRS adalah kontraksi Ventrikel (Ventrikel Depolarisasi)
Gelombang QRS adalah kontraksi dari AV node menuju His (Ventrikel kiri dan kanan) yang berakhir di serat purkinje.
• Patokannya gelombang Q selalu kebawah dari garis isometric, ukuran kesamping dan keatas 1 kotak kecil. Kalau ukuran Q keatas >= 25% gelombang R. Hati-hati ini adalah gambaran Q patologis , pada Akut MI --- bahaya banget dan mengancam jiwa, butuh segera DC shock.
• Gelombang R selalu keatas garis isometric dan paling tinggi. Ukuran kesamping 1 – 2 kotak kecil dan keatas 1 – 3 kotak besar. Gelombang R menjadi patokan untuk mengukur rytme/irama jantung regular/irregular dan menghitung denyut jantung (HR = heart rate).
3. Gelombang T (relaksasi ventrikel) – Ventrikel Repolarisasi
Gelombang T adalah saat ventikel relaksasi – selalu normal ke atas garis isometric dan ukurannya 1 – 5 kotak kecil kesamping dan ke atas.
Untuk interval dan Analisa EKG lanjutan di posting berikutnya.