Wednesday, July 30, 2008

Saham BNI


Investor Luar Negeri Minati Saham BNI



(Vibiznews - Stocks) - Beberapa investor luar negeri telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi saham PT Bank Negara Indonesia yang dimiliki oleh pemerintah. Demikian menurut laporan Dow Jones yang mengutip pernyataan Alex Rusli, penasehat Kementrian Negara BUMN.

Beberapa dari investor tersebut adalah China Construction Bank, unit investasi Bank Dunia yaitu International Finance Corp., Investasi Corp. of Dubai dan Royal Bank of Scotland Group. Selain itu juga, sebuah bank asal Kuwait telah menyatakan minatnya untuk membeli saham tersebut.



Pemerintah telah meminta ijin DPR untuk menjual 10% hingga 15% sahamnya di bank nomor 4 terbesar di Indonesia. Saat ini pemerintah memiliki 75% saham BNI.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, beberapa bank asing telah membeli saham BNI sebagai upaya untuk mendapatkan akses ke pasar perbankan Indonesia.

Bank Indonesia menyambut baik masuknya investasi asing di perbankan dalam negeri. Diharapkan dengan adanya investasi asing tersebut akan dapat meningkatkan kinerja perbankan dalam negeri.

rumor or news, but still finnally foreigner will take a profit from our stock market
even those only few indonesian interested in this matter







Sunday, July 27, 2008

Rekrutment Perawat Indonesia ke Kuwait dan Mahasiswa Baru FIK Unpad Kelas Khusus


Rekrutment Perawat Indonesia untuk Bekerja di MOH Kuwait
Dan Mahasiswa Baru FIK Unpad Kelas Khusus di Kuwait

MOH (Ministry of Health) Kuwait saat ini semakin banyak membutuhkan perawat baru, untuk ditempatkan bekerja di beberapa RS dan klinik di Kuwait . Hal ini ditandai akan adanya perekrutan kembali perawat Indonesia di bulan Agustus 2008 ini.

Hal ini sangat positif sekali mengingat minimal 600 perawat baru dari Indonesia akan direkrut dalam jumlah besar, untuk menggantikan banyaknya resign perawat lama. Yang tahun lalu saja mencapai 400 orang dari berbagai negara.


Hanya saja saat ini Kuwait membutuhkan lebih banyak S1 Keperawatan (BSn) - yang notabene masih sedikit untuk kebutuhan dalam negeri, namun kedepan menjadi peluang besar. Saat ini salary/gaji S1 Keperawatan lulusan Indonesia telah disamakan dengan lulusan BSn dari negara lain, selama proses administrasi penyetaraan ijasahnya dapat segera terpenuhi.

Dilain pihak sebagian besar 99% perawat Indonesia yang bekerja di Kuwait saat ini (ada yang lebih dari 15 tahun) masih sebagian besar berlatar belakang lulusan D3 keperawatan. Sehingga program e - learning FIK Unpad, yang kemarin pada tgl 19 - 20 Juli 2008 mengadakan test masuk kelas khusus di Kuwait adalah salah satu upaya inovatif meng-upgrade jumlah BSn Indonesia di Kuwait. Tentu saja sambil menunggu kedatangan BSn Indonesia yang baru.

Hanya sayangnya - saya masih melihat banyak teman2 SKep/SKp yang masih ragu dan beropini bahwa bekerja di luar negeri adalah pilihan akhir. Well.... buat saya dan beberapa teman, bekerja di luar negeri adalah satu pengalaman yang sangat berguna, kenapa tidak dicoba dalam kerangka mencari pengalaman.

Hidup adalah pilihan...., yesterday was history - tommorow mistery and today is blessing
Thats my suhu tell

Selamat kepada 30 mahasiswa baru FIK Unpad
Kelas Khusus S1 Keperawatan FIK Unpad TA 2008/2009 di Kuwait
yang telah dinyatakan lulus ujian Seleksi Ujian Masuk.


Selamat belajar dan terus belajar










Friday, July 25, 2008

Harga CPO naik, UNSP Menarik


Harga CPO Naik, UNSP Menarik
Jumat, 25 Juli 2008

(Vibiznews – Stocks) – Saham perkebunan milik Grup Bakrie , PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) dalam jangka pendek cukup menarik dikoleksi. Hal ini dikarenakan harga CPO kembali naik di bursa berjangka Malaysia kemarin (24/7). Untuk kontrak Bulan Oktober harga CPO naik RM 86 menjadi 3113 per Ton. Hal ini tentunya akan menjadi sentimen positif naiknya saham LSIP dalam jangka pendek setelah belakangan ini saham UNSP melemah akibat turunnya harga minyak.

Secara teknikal hal tersebut juga dikuatkan dengan indikator RSI (Relative Strength Index) saham UNSP yang saat ini berada di level 27,83. Hal ini artinya saham UNSP telah berada pada wilayah jenuh jual sehingga berpotensi melakukan rebound teknikal dalam jangka pendek.

Saat ini saham UNSP berada pada level harga Rp 1320. Support level saham UNSP di Rp 1170 dan Resistance level saham UNSP di Rp 1730 dalam jangka pendek.

UNSP sendiri kedepan menganggarkan dana sebesar US$ 100 Juta guna membiayai sejumlah ekspansi perseroan tahun ini. Sekitar US$ 40 juta digunakan perseroan untuk meningkatkan penyertaan saham pada PT Agri Resources dari 25% menjadi 51%. Lalu sekitar US$ 40 juta lainnya akan digunakan perseroan untuk melakukan pengembangan lahan seluas 50.000 Ha. Sedangkan sisanya akan digunakan perseroan sebagai modal kerja. (CH)









Wednesday, July 16, 2008

Listing ADARO naik 57% in first day


Indonesia`s biggest listing debut seen overshadowed by weak global market

antara

Jakarta (ANTARA News) - The debut of PT Adaro Energy Tbk on the Indonesian stock exchange on Wednesday is expected to be overshadowed by a weak global equity market amid fresh concerns about continuing fallout from the U.S. subprime crisis, analysts said.

But they are still hoping the stock would outperform the market.

Over the past two days, the Jakarta benchmark composite index has dropped 2.7 percent.

"I think the market response will be positive. As we have seen when the broad market was under selling pressure, stocks of coal producers have been able to sustain their prices at relatively high levels," said Jusuf Ade Winoto, an analyst at DBS Vickers Securities Indonesia.

Investors should buy shares of coal companies with a view to their 2009 earnings prospects rather than this year's forecast earnings, as next year will better reflect the impact of the current strength in coal prices, he said.

"Assuming production will be flat, all coal companies will still report very strong earnings growth next year. That should also happen to Adaro," he said.

Ari Pitoyo, an analyst at Mandiri Securities, said valuation-wise using the 2009 earnings forecast from the underwriter PT Danatama Makmur, Adaro's IPO is priced at par with competitors such as Bayan Resources or the country's biggest coal miner Bumi Resources.

Therefore, there is an upside for Adaro although it would be limited as investors have other options to choose from, he said.

The broader market sentiment will also weigh on Adaro.


Biggest IPO

Adaro raised about $1.3 billion in proceeds from the initial public offering, the biggest-ever IPO in Indonesian stock market history.

"In terms of the size of proceeds, it is the biggest IPO ever. But in terms of share distribution, it is probably not the case," an analyst who asked not to be named said.

Danatama has said that the IPO was five times oversubscribed. About 75 percent of the shares were allocated to foreign investors, with the remainder going to domestic investors.

Most of those shares have been allocated to a number of parties connected with the company, including five firms who hold stakes in Adaro's coal mining unit, PT Adaro Indonesia, the country's second-largest coal producer by volume.

Around 84 percent of the allotment for domestic investors -- translating to 2.6 trillion rupiah ($284.1 million) -- went to institutional shareholders including mutual funds, asset management groups and insurance and pension funds, the underwriter said.

Adaro has said in a document that 69.15 percent of the 11.14 billion shares offered would be allocated to five investors who already had stakes in PT Adaro Indonesia, a coal miner that Adaro Energy plans to acquire with the proceeds from the IPO.

They are Farallon Capital, Kerry Coal, the Government of Singapore Investment Corp (GIC), Citigroup and Goldman Sachs.

Danatama said allotments for retail investors were only 4.01 percent of the total share offering.

Adaro Energy has said it plans to use nearly 97 percent of the IPO proceeds to buy five affiliated firms: Adaro Indonesia, Coaltrade Services International, PT Saptaindra Sejati, PT Indonesia Bulk Terminal, and PT Makmur Sejahtera Wisesa.

Despite getting some flak on the share allotment for retail investors, Vicky Gandasaputra, vice president of PT Danatama Makmur, told Thomson Financial that he is not worried about the listing debut.

"At the end of the day, people will be going back to the basics, meaning that the value driver is the fundamentals. So we are talking about a (bullish) coal market," he said.

He said the fact that the coal price has gone up from $130-150 per tonne during the book building to around $190 currently would be a positive catalyst for trading in Adaro







Tuesday, July 15, 2008

Kuwait Dinar Semakin Kuat



KD (Kuwait Dinar) Semakin Kuat terhadap US

Di awal tahun 2004 KD diperdagangkan di kisaran 3,4 U$ per Kuwait Dinar, sedangkan saat ini 1 KD = U$ 3,77. Sebuah hal yang tentu saja menggembirakan kepada sebagian besar WNI dan teman2 yang bekerja di Kuwait (TKI red..).

Namun tentu saja ini diimbangi dengan tingginya inflasi dan kenaikan harga barang yang ada di Kuwait saat ini. Lantas bagaimana prediksi kedepan ??? Dapatkah KD bisa breakout di level U$ 4 per 1 KD. Semua tergantung ekonomi global dan keadaan timur tengah secara geo politik, terutama pasokan minyak bumi dunia.

Let's wait and see









Wednesday, July 09, 2008

Menjaga Kebiasaan Investasi


Menjaga Kebiasaan Investasi

Menurut beberapa pakar penasehat finansial, memang investasi memerlukan sebuah pembelajaran dan kebiasaan. Saya sependapat dengan itu, terlebih saya selalu melihat ramainya Kuwait di malam2 akhir bulan, saat Kuwaity seperti sangat berhasrat membelanjakan uangnya saat diskon di mal2 sini.

Kontradiksi dengan siang hari meski panas mendekati 50 derajat, saya sekedar main dan lihat-lihat KSE (Kuwait Stock Exchange) yang ramai akan investor (jam 9 - 12.30 pm). Mungkin kebetulan juga jarang bahkan tidak ada makhluk wanita di KSE, sementara kalau ke mal disini banyak sekali......MAHKLUK wanitanya.

Buat saya, dan beberapa teman di Hawally ada Aldy, Hanafi, Cek Wan, Asep, Irfan, Ahmad dan teman2 lainnya yang sering mengadakan diskusi dan kelas bersama membahas investasi/trading saham. Rasanya membelanjakan uang kita habis gajian di mal adalah bentuk kesewenang2an terhadap investasi. Saya juga yakin banyak teman2 WNI di negara ini yang menyadarinya.

Memang uang adalah hak individu, tapi uang juga merupakan hak masa depan kita...Jangan lah berpikir sesaat, karena mungkin saja saat ini tenaga kita masih kuat, dan Kuwait masih memakainya. Kadang kita mesti belajar dan bercermin, banyak kasus misalnya kita kena apes diterminasi, sakit atau meninggal saat kita bertugas di negara ini -- maka Kuwait tinggal lempar handuk dehhh.....

Buat saya investasi saat ini lebih penting daripada buang uang di Kuwait, hanya waktu dan kesempatan yang akan menjawabnya. Memang kami terlihat bodoh mempelajari grafik dan berita2 ekonomi (masa perawat belajar kayak gini),,,,, tapi Alhamdulillah banyak manfaat yang dirasakan, dan saya percaya lebih bermanfaat lagi saat nanti di Indonesia.

Ada teman saya yang sudah berani merubuhkan jembatan cita2nya, simple buka toko kelontong sambil di depan komputer trading dan investasi saham. Alhamdulillah....

Saya sendiri yakin Allah SWT senang umatnya yang tidak membelanjakan hartanya secara serampang/foya-foya untuk kehidupan dunia, pastinya kalau ibadah juga merupakan investasi kita di alam yang lain.

Selamat datang perawat Ambulance Indonesia yang Baru
Jangan terlambat Investasi dari pertama kali datang,,, belajarlah dari Seniornya






Saham Telekomunikasi Angkat IHSG



Saham Telekomunikasi Angkat IHSG


www.detikfinance.com

Jakarta - Dua saham telekomunikasi Telkom dan Indosat memotori kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di tengah belum stabilnya pasar global, pembelian selektif investor mengantar IHSG ke teritori positif.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (9/7/2008) IHSG menguat 7,053 poin (0,31%) menjadi 2.286,026.

Indeks LQ-45 naik 1,857 poin (0,39%) menjadi 481,734 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 2,472 poin (0,61%) menjadi 403,697.

Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi sebanyak 61.472 kali, dengan volume 2,203 miliar unit saham, senilai Rp 4,011 triliun. Sebanyak 115 saham naik, 85 saham turun dan 62 saham stagnan.

IHSG mengikuti hijaunya sebagian bursa kawasan yang terangkat karena turunnya harga minyak dunia ke US$ 136 per barel, setelah sehari sebelumnya terjun dalam karena rontoknya saham finansial.

Saham-saham di Asia pada penutupan hari ini kebanyakan positif seperti Hang Seng naik 2,76%, Nikkei naik 0,15%, Shanghai naik 3,75%, STI Singapura naik 1,11%. Sedangkan bursa Korea baik Seoul maupun KOSPI turun masing-masing 0,92% dan 0,97%.

Saham-saham yang naik harganya antara lain, Indosat (ISAT) naik Rp 200 menjadi Rp 6.600, Mitra Rajasa (MIRA) naik Rp 70 menjadi Rp 830, Telkom (TLKM) naik Rp 100 menjadi Rp 7.400, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp 250 menjadi Rp 5.600 dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 700 menjadi Rp 20.200.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain, Bumi Resources (BUMI) turun Rp 200 menjadi Rp 7.200, Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun Rp 650 menjadi Rp 11.250 dan Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) turun Rp 50 menjadi Rp 3.025.









ASEAN Stock Trading Plan Together



By V. Phani Kumar, MarketWatch

Six Asian countries plan regional trading platform


HONG KONG (MarketWatch) -- The stock exchanges in six Southeast Asian countries are in talks to allow each bourse to add 30 leading listed companies to a connected electronic trading platform, the Financial Times reported in its online edition Wednesday.

The stock exchanges of Thailand, Malaysia, Singapore, Indonesia, Vietnam and the Philippines plan to create the platform, which will give domestic investors in each country easier and cheaper access to a portfolio of 150 foreign companies via their local brokerage, the report said.

It cited the chairman of Thailand's stock exchange, Pakorn Malakul Na Ayudhya.
The portfolio could also be marketed to western funds seeking new Asian investment opportunities. "What you see beginning to develop is the integration of stock exchanges in this part of the world," said Pakorn.

He added such initiatives would also boost economic development by allowing companies to raise capital and attract foreign investors.

As of Tuesday, the market capitalization of all companies listed in Singapore, Thailand, Philippines, Indonesia and Malaysia was more than $1.7 trillion, or greater than the market capitalization of Australia or India, according to FactSet Research data.

Singapore was the single largest market, with a capitalization of more than $663 billion..