Saturday, December 22, 2007

Japan to accept 1000 Indonesian Nurses in 2008




Japan to accept 1,000 nurses, care workers from Indonesia: report



TOKYO (AFP) - Japan will accept 1,000 nurses and health care workers from Indonesia from as early as next year under a free trade pact to help ease the country's shortage of such staff, a report said Saturday.

The move will mark the first time Japan has brought in foreign nurses and care workers on a full-time basis, the Nikkei business daily said.

For two years from April, Japan will annually accept 200 licensed nurses and 300 certified care workers, the newspaper said.

If the programme is well received, the figures may be increased for the third year, the Nikkei said.

Nurses will be limited to staying for three years and care workers for four years on their Indonesian certificates and licences. But they can extend their stay by passing Japanese nursing exams or receiving Japanese caregivers certificates.

The workers will work as assistants at hospitals and nursing care facilities after receiving language training.

The economic pact, signed in August, has already been approved in Indonesia, while Japan's government submitted the measure to the legislature earlier this month with an eye to approval in the current Diet session or early next year.

A similar effort is underway to employ workers from the Philippines, but the economic partnership agreement with that country has yet to take effect, the paper added.

The Japanese health ministry estimates the nation needs 40,000 more nurses, while the shortage is estimated to reach 450,000 to 550,000 by 2014, the Nikkei said.

Versi Indonesia di detik.com

Tokyo - Jepang akan mengimpor 1.000 perawat dan tenaga kesehatan asal Indonesia untuk menambal kekurangan tenaga kesehatan di Jepang. Program tersebut rencananya akan dimulai awal tahun 2008.








Saturday, December 15, 2007

Mempersatukan Komunitas Blog Kesehatan Di Indonesia





Mempersatukan Komunitas Blog Kesehatan Di Indonesia

Blog kesehatan adalah blog yang dibuat dan ditujukan untuk menyebarluaskan informasi dan masalah yang terkait dengan bidang kesehatan di Indonesia. Saat ini sebenarnya saya tidak memiliki data berapa sebenarnya jumlag blog kesehatan di Indonesia.

Terkadang blog kesehatan tidak selalu dikelola oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, skm, dsb), namun terkadang juga oleh masyarakat awam yang tertarik dan berminat/pemerhati dalam bidang kesehatan.

Dilain pihak, mungkin mempertemukan kesemuanya menjadi satu kekuatan dalam meningkatkan upaya penyebarluasan informasi kesehatan melalui internet adalah bukan hal yang mudah. Interest, jarang bentang lokasi, peminatan dsb – terkadang membuat mempersatukan bukan hal yang mudah.

Sebenarnya hal itu tetap memungkinkan, mengingat semua saat ini serba mungkin saja. Dari saya pribadi, ada keinginan suatu saat misalnya bahwa blog kesehatan yang ada dapat berkumpul dalam satu wadah.

Bagaimanapun kalau bersatu akan lebih kuat,,, so ???

Saya melihat misalnya lewat blog lines kesehatan Dani Iswara,,, wah banyak juga.
Dengan harapan kami2 yang jauh ini, dapat bersilaturahmi langsung (copy darat) some day and some how, misalnya saja dalam Pesta Blogger – ada komunitas Blog Kesehatan nantinya, Insya Allah.

Sekedar usul saja misalnya nama : Sehat-I (Sehat Indonesia), atau yang lain, dan kalau soal Komando dll, Saya mah “melu” saja – dan daftar duluan.

Semoga ……










Saturday, November 17, 2007

56 menit 16 detik menonton live bedah ceasar (Cesarean Section) heheheheheheh

Asiknya atau Ngerinya Nonton Langsung 56 menit 12 detik Bedah Ceasar (Cesarean Section) Live di Hartford Hospital

Hampir 22% wanita bersalin di Amerika serikat melahirkan dengan bedah ceasar, sejumlah 1,2 juta pembedahan di AS yang umum di tahun 2005. Di Indonesia sendiri angka tersebut lebih mencengangkan dimana hampir 30% di beberapa RS, bahkan ada yang mencapai 80%.

Mungkin masih banyak bumil yang menginginkan persalinan normal dan itu lebih baik. Namun ada pula yang dengan alasan tidak medikal causa (tanpa alasan medis) menghendaki SC. Entah dengan alasan tidak ingin sakit, tetap original, praktis dsb.
Hanya saja :


(Klik gambar) atau link di bawah !!!

SILAHKAN NONTON DULU BEDAH SC LIVE (56 menit 12 detik )
Mungkin menjadi pertimbangan deh,,,




Harus kah selalu SC ???







Monday, October 29, 2007

Uni Eropa Akan Memberlakukan Blue Card Untuk Perawat




Uni Eropa Akan Memberlakukan “Blue Card” Untuk Perawat


BLUE CARD V GREEN CARD

Blue Card

Does not give permanent residency

Valid up to two years, renewable

Allows holders and families to live, work and travel in EU

Applicant must have one-year EU job contract with salary of three times minimum wage

Permanent residency automatic after five years

Green Card

Gives holder permanent residency

Valid for 10 years, renewable

Allows holder to live, work and travel in the US

Five channels to seek a card: employment, family links, a lottery, investment, or resident since before 1972

Holders can become US citizens after five year

27 negara yang tergabung dalam Uni Eropa sedang merancang keluarnya kebijakan baru untuk menarik minat masuknya tenaga migran professional seperti perawat, dokter, insinyur dan IT. Saat ini mereka sedang menggodok ratifikasi kebijakan “blue card (seperti “green card”) yang berlaku di Amerika Serikat. Sehingga nantinya tenaga migran professional tersebut, berhak mendapatkan permanen residen untuk bekerja di negara-negara Uni Eropa.

Kebijakan ini ditempuh guna mengurangi stigma bahwa Uni Eropa tidak ramah terhadap tenaga migran asing professional, dan mengurangi terjadinya brain drain di Eropa. Dengan rencana ini diharapkan dalam 2 dekade mendatang , 20 juta tenaga migran professional termasuk perawat dari Asia, Afrika dan Amerika Latin akan masuk bekerja di sana.

Sementara sebuah riset dari Universitas Stanford memperkirakan hampir ½ pekerja di Silicon Valley, AS adalah tenaga migran asing. Yang menandakan banyaknya tenaga IT, sebagai contoh yang bekerja di Amerika Serikat saat ini. Sementara hanya 0.9% tenaga kerja migran professional di Uni Eropa, bandingkan dengan jumlah di Australia mencapai 9,9%, Kanada 7,3% dan Amerika Serikat 3,9% dari total tenaga kerja.

Blue card ini penting untuk tetap mempertahankan kompetitif tehnologi kesehatan dan industri informatika di Eropa, yang tertinggal dengan perkembangan di AS bahkan Asia seperti Cina dan India. Kebijakan ini diharapkan mengurangi banyaknya tenaga migran Afrika dan Asia yang informal (non skill) yang mencapai angka 85% di negara Uni Eropa saat ini.

Tentu saja menjadi pertanyaan kenapa juga ???

  1. Kebijakan tentang tenaga kerja migran di Eropa selama ini belum seragam dan tidak jelas di setiap negara
  2. Salary yang belum kompetitif disana
  3. Dan belum tercipta permanen residen (seperti green card)
  4. Iklim perkembangan industri IT dan kesehatan yang tidak semaju AS
Hal ini tentu menggembirakan untuk tenaga perawat, dokter dan IT Indonesia baik yang telah dan sedang bermukim dan bekerja di negara Uni Eropa, atau pun merancang bekerja di luar negeri. Sehingga saat ybs telah memiliki Blue Card akan dapat bekerja berpindah di setiap negara yang tergabung dalam EU tsb lebih mudah.

Paling tidak saat ini akan ada peluang untuk perawat Indonesia bekerja di Uni Eropa, sehingga hayalan untuk semakin banyak “menarik keluar” perawat kita untuk berkompetitif semakin besar. Bagaikan sebuah jantung apabila tidak ada sirkulasi pertukaran aliran darah, pasti akan terganggu sistemnya dan menghambat perkembangan keperawatan di Indonesia, semoga …











Monday, October 22, 2007

MELIHAT PEMBEDAHAN SECARA LIVE




Melihat Pembedahan(Operasi Bedah) Secara Live

Kalau kita kebetulan berprofesi sebagai tenaga kesehatan, mungkin kesempatan melihat dan belajar terlibat dalam pembedahan (operasi bedah) dapat diperoleh secara langsung. Namun itupun seandainya kita bekerja di ruang bedah (OT – Operation theatre), atau di gawat darurat.

Sekiranya kita ingin melihat secara langsung hal tersebut, sekarang ini terdapat beberapa website yang memberikan gambaran secara utuh, bahkan hingga terdapat jadual operasinya. Tentu saja hal ini membantu kalangan medis maupun awam untuk dapat melihat secara langsung proses pembedahan.

Meskipun masih menggunakan pengantar berbahasa inggris dan kita mesti mendownload windows media player, tapi sekilas betapa pelayanan kesehatan di Negara Eropa dan AS membuka lebar untuk akses online dalam pelayanan kepada pasien.

Situs layanan seperti www.or-live.com salah satunya membantu kita untuk melihat operasi pembedahan dari bedah major maupun minor. Meskipun dengan pengantar berbahasa inggris, namun penjelasan yang diberikan banyak bermanfaat.

Semoga hal ini memberikan pencerahan kepada banyak tenaga kesehatan di Indonesia untuk semakin menghargai keterbukaan informasi kepada pasiennya. Sebagai bagian dari pembelajaran etika dan ilmu kesehatan di Indonesia.








Sunday, September 02, 2007

Indonesian Forces in South Libanon (UNIFIL) Garuda XXIII A





1000 Indonesian Forces in South Libanon (UNIFIL) Garuda XXIII. Part of 15.000 troops from 20 countries on the job to maintain peacefull in there, Through UN Security Council resolution No. 1701.

Nice Indonesian forces, nice song for them (hmmm boring posting nurses today, just keep on).








Monday, August 20, 2007

NCLEX in Manila News Video







Test NCLEX di Manila, Philipina - Memudahkan Perawat Indonesia untuk langsung mengikuti Test NCLEX. Kalau Perawat Philipina per tahun 15.000 orang yang mengikuti test ini, mudah-mudahan setiap tahunnya Indonesia mencapai 10% nya (1.500) orang-nya. Sekarang mungkin masih di bawah 100 orang, wah sebuah tantangan dan peluang.









Monday, August 13, 2007

CPR / RJP-Resusitasi Jantung Paru pada orang dewasa terbaru dengan 30 kompresi




CPR / RJP-Resusitasi Jantung Paru pada orang dewasa terbaru adalah 30 kompresi pada jantung

CPR (Cardio pulmonary Resucitation)/RJP (Resusitasi Jantung – Paru) adalah hal yang penting diketahui tenaga kesehatan, termasuk perawat dalam menyelamatan pasien kegawat daruratan di RS ataupun di luar RS.

CPR/RJP merupakan tehnik dasar untuk safe and rescue jika terdapat korban yang mengalami henti jantung mendadak (cardiac arrest) atau henti napas (misalnya : near drowning). RJP dilakukan dengan 2 prinsip bantuan napas mulut ke mulut (mouth-to-mouth rescue breathing) dan kompresi jantung (chest compression), sampai pasien respon positif atau bantuan ambulance datang.


Apa yang terjadi saat jantung berhenti berdenyut ??

4 menit pertama jantung gagal memompakan darah terutama ke otak, maka akan mengalami kekurang suplai gula darah (utamanya) dan oksigen – otak mengalami iskemia. Lewat dari itu selama 10 menit akan menyebabkan kematian sel otak yang irreversible.(WAKTU KRITIS)
Apa yang mesti dilakukan saat menemukan korban henti jantung /serangan jantung mendadak ??

1. Lihat sekitar korban ada bahaya, singkirkan dan bawa korban ke tempat yang tenang Hati-hati copet mengintai,,,,
2. Periksa apakah korban atau pasien sadar : dengan panggil pasien misalnya : "Pak bangun pak ??? Baik-baik sajakah ??? sambil sentuh pundak/bahu pasien kalau dia tidak sadar. Kalau yakin pasien mengalami penurunan kesadaran, terus ke 3.
3. Minta bantuan teman atau telepon no darurat 118/112 (di Indonesia banyak banget), kalau Kuwait cukup 777 (pasti ambulance, polisi dan pemadam kebakaran akan datang kompak), atau di Negara lain Amerika Serikat misalnya 911.

Indonesia :
Nomor darurat telpon selular dan satelit : 112
Ambulans : 118 dan 119.
Badan Search and Rescue Nasional : 115.
Polisi 110
Posko bencana alam : 129.
Pemadam Kebakaran : 113 atau 1131.
Keracunan : (021) 4250767 atau (021) 4227875.
Pencegahan bunuh diri : (021)7256526, (021) 7257826, (021) 7221810.

Lantas kita Lakukan Prinsip ABC !!!!
A (Airway) – Jalan napas B (Breathing) – Napasnya C (Circulation) – Denyut nadi

Apa yang dilakukan di A - AIRWAY ???
Periksa jalan napas korban dengan cara :
Membuka mulut korban dengan 2 jari, lihat apakah ada benda asing, lidah yang drop atau darah. Kemudian taruh tangan penolong diatas jidat dan bawah dagu korban dan dongakkan kepalanya, hiperfleksi - (Head tilt chin lift), kalau kita curiga ada fraktur servikal maka pakai model jaw trust. Dan buka jalan napas

Selanjutnya B – BREATHING ???
Cek napas korban selama 10 detik dengan : Look – Feel – Listen (Letakkan pipi penolong di depan mulut korban, sambil rasakan dan lihat ke arah dada pasien apakah naik – turun (ekspansinya ada).
Kalau tidak ada napas – berikan mouth to mouth ventilation dengan cara tutup hidung korban dan berikan napas dua kali dengan jarak antaranya 5 detik, lakukan sampai terlihat rongga dada pasien ekspansi/naik. Ingat posisi pasien masih hiperfleksi (head till chin lift). Setelah itu kita periksa denyut nadi di arteri karotis sebelah kanan – kiri dekat jakun ( 2- 3 jari) selama 10 detik – rasakan.



Setelah itu C – CIRCULATION ???
Kalau ada denyut nadi, korban hanya henti napas maka lanjutkan Pulmonary Recusitation dengan berikan napas mulut ke mulut sampai 1 menit (berarti 12 kali), sampai napas OK (satu siklus).

Kalau denyut nadi tidak ada maka lakukan kompresi jantung (CPR-cardiac pulmonary resucitation) dengan letakkan ujung telapak tangan di kunci dengan telapak tangan yang lain di tulang dada (sternum) bisa sejajar/segaris antara putting payudara atau 3 jari diatas tulang muda di bawah sternum (prosessus xypoid), letakkan kedua bahu anda sejajar dan lakukan kompresi jantung.


Kompresi dilakukan dengan kedalaman 4 – 5 cm dengan 30 kompresi (dulu 15, yang terbaru 30 kompresi). Mau 1 atau 2 penolong semua 30 kompresi per siklus. Ini dilakukan selama 4 siklus (kurang lebih 1 menit menjadi 100 kompresi).

Di Inggris sendiri setelah 30 kompresi tidak dilakukan ventilasi (2 bantuan napas mulut – mulut), sedang di AS tetap , 30 kompresi : 2 Ventilasi.

Setelah 4 siklus tadi, cek kembali denyut nadi karotis sampai bantuan Ambulance datang, atau ada respon pasien, atau pasien terlihat mati biologis – tanda-tanda rigor mortis.


Kenapa meningkatkan Kompresi Dada menjadi 30 x persiklus ???
• Memberikan kesempatan jantung berdenyut lebih cepat, kalau terlalu banyak ventilasi ada fase silence
• Mengurangi ITP (Intra Thoracik Pressure) – Tekanan Dalam Rongga Dada karena ventilasi untuk mencegah regurgitasi /aspirasi
• Sebenarnya dengan mengkompresi jantung, secara tidak langsung memberikan ekspirasi napas

Kalau ada DC shock atau Automated External Defibrillator (AED), bisa diberikan kejut jantung sebanyak 200 joule, namun pada VF/VT. Sedangkan kalau henti jantung pukul saja rongga dada dengan model cardiac thumb.


source :

http://www.mayoclinic.com/health/first-aid-cpr/FA00061
http://depts.washington.edu/learncpr/quickcpr.html









Friday, August 03, 2007

Asian Nurses Anchor The Industry





Asian Nurses Anchor the Industry

Asian Americans are changing the face of nursing significantly in Southern California. About 15 percent of registered nurses in San Diego are Asian or Pacific Islander, compared to 12 percent of the total population.

SAN DIEGO -- The face of nursing is changing significantly in San Diego and elsewhere in Southern California. According to a survey by NurseWeek earlier this year, 15 percent of registered nurses in San Diego are Asian or Pacific Islander, compared to 12 percent of the total population.

At Kaiser, the ratio is double that. Of 1,565 nurses working for Kaiser Permanente in San Diego, a third, or 528, are Asian, according to Kaiser spokesperson Sylvia Wallace. And at UCSD Medical Center, where Crystal Hsaio works, the majority of nurses on her floor are Asian or Pacific Islander.

"When people see an Asian face they feel more comfortable," said nurse Hsiao, a native of Taiwan, adding that having someone available to translate for a patient can be critical. So is awareness of cultural differences. For example, some nationalities believe that washing a mother and baby after birth can be harmful to both by changing the temperature of the body and thereby altering the chi or flow of energy which, in turn, prevents elimination of toxins. Nurses need to know how to deal with a variety of cultural views such as that.

"Even if we are not the same (in nationality), we are more open-minded about cultural differences," Hsaio said. While the nationwide average of Asian Pacific Islander nurses, according to the NurseWeek survey, is still only 4 percent but increasing, Southern California has become a magnet for nurses from Pacific Rim countries.

While less and less Americans are enrolled in nursing, more and more nurses are emigrating or being recruited from countries such as India, Taiwan, China, and even Korea. The largest source, however, remains the Philippines.

Training as a nurse in the Philippines and coming to work in America is a tradition that began in the 1970s and 1980s, according to Ben Macapugay, spokesperson for Paradise Valley Hospital in Southeast San Diego.

Quality of labor and quality of training is another factor. The Philippines is known to produce more nursing graduates and have more nursing schools than any other country in the world – 186 with the combined ability to graduate 20,000 nurses a year, according to Dr. Jaim Z. Galvez-Tan of the University of the Philippines in Manila.

Supply also dictates salary. In the Philippines, a nurse can expect to earn between $150 and $250 a month. In the United States, where demand is greater, salaries range from $3,000 to 4,000 and often come with signing bonuses, according to Galvez-Tan.
Coming from a poor country makes coming to the United States an easy choice to make, especially when many people in the Philippines already have family here.

"People prefer places like San Diego, where they already have relatives," said John Pasamonte, a recruiter for International Nurses Solutions, one of many companies recruiting foreign nurses for U.S hospitals.Patt Mareschal, lead nurse at Fallbrook Hospital's Medical Surgical Unit, who has spent 30 years in the profession, sees an even greater shift.

For one, nurses have to work more effectively with fewer resources, caring for sicker patients for shorter periods of time. Their responsibilities extend well past a patient's general health and often include sociological and psychological issues, such as domestic violence or mental illness, according to Mareschal.In addition, today's nurses are older; the average age is 46. And they are increasingly male – 6 percent nationwide.

Despite the economic advantages, becoming a nurse in the United States isn't all that easy. No matter how well trained, foreign nurses must pass the NCLEX (National Council for Licensure Examination) and must demonstrate a proficiency in English. Still, the number of nurses passing the NCLEX exam rose to 16,490 in 2003, nearly double what it was in 2001, according to NurseWeek. Many believe a large part of that is the level of education supplied by such institutions as UCSD and United Education Institute of San Diego and El Cajon, which offers, among other things, training for medical assistants, pharmacy technicians and dental assistant, in addition to nursing careers.

For a hospital, the attraction of Asian and Pacific Islander nurses is two-fold: one cultural, one economic. "There is no question that cultural diversity is important, said Wallace. "At Kaiser we work hard to provide faces and cultures that reflect the community at large."
Culture aside, there is a critical need for skilled nurses, period.

"The nursing crisis is grave and only growing worse. Nationwide, there are 130,000 nursing vacancies, a deficit that is expected to double in the next five years. By 2012 it will be 1.1 million," said Pasamonte.

Here in this country, nursing school enrollments have dropped 16 percent in the last five years because of other opportunities opening up, according to Mareschal. "There are new avenues for women now. We no longer have to go the teaching, nursing route," she said.

Meanwhile, those trained as nurses don't always stay in the profession. Many leave in their 20s and 30s to raise families or to pursue other careers. Others go on to related careers such as nurse practitioners or physician assistants.

For their part, the nursing schools are working hard to respond to the crisis, but it has not been easy. "We can't get educated students fast enough," said Dottie Crummy, head of the nursing program at Point Loma Nazarene University. "All the nursing programs in the city are filled to more than capacity. This year we took in an extra five students. Last year we took in 10, and we still had to turn away qualified students."

While the vast majority of students in nursing programs are native born, a high percentage are Asian – a sharp change from past years. "The majority of our students were white Anglo-Saxon Protestants," said Crummy. "Now, Filipino/Pacific Islanders are our largest ethnic group, followed by Asians, then Hispanic."Many of the Filipinos, she added, are the children and nieces of the nurses who came here to practice their profession 20 or 30 years ago.

Michelle Capati, a nursing student at Grossmont College is one of them. When asked why she wants to be a nurse, her answer is simple: "My Mom."Capati's mother has been a nurse for more than 20 years, logging 12-hour shifts seven days a week. But she wouldn't have it any other way, her daughter said.

Hard work or the capacity for hard work may be another reason Asians and Pacific Islanders are swelling the nursing ranks."The Philippines is a third world country. People there are used to stress and hardship, Pasamonte said, adding that "Asians are also known for their compassion."
Mareschal agrees: "They work hard and are generous, caring people."

from :
news.newamericamedia.org







Thursday, August 02, 2007

NCLEX Examinations Scheduling Opens July 13, 2007, for Philippines Test Center



NCLEX Examinations Scheduling Opens July 13, 2007, for Philippines Test Center
NCSBN will begin NCLEX testing in Manila, the capital city of the Philippines, at the international Pearson Professional Center on Aug. 23, 2007. Scheduling for examination appointments will begin on July 13, 2007.


Contact: Dawn M. Kappel
Director of Marketing and Communications
312.525.3667 direct
312.279.1034 fax
dkappel@ncsbn.org

CHICAGO - The National Council of State Boards of Nursing, Inc. (NCSBN) will begin NCLEX testing in Manila, the capital city of the Philippines, at the international Pearson Professional Center on Aug. 23, 2007. Scheduling for examination appointments will begin on July 13, 2007.

The Manila site was chosen in February by the NCSBN Board of Directors because of the deep commitment shown by the Philippine government to ensuring a secure test center. The placement of a test site in the Philippines will allow for greater customer service to nurses without compromising the goal of safeguarding the public health, safety and welfare of patients in the U.S.

Intended for the purposes of domestic nurse licensure in U.S. states and territories, all security policies and procedures currently used to administer the NCLEX examination domestically will be fully implemented at this new site. Administration of the NCLEX examination abroad does not contradict or circumvent any current board of nursing process or requirement.

All international candidates are required to apply to the board of nursing in the state or territory where they wish to be licensed before registering for the NCLEX examination. The NCLEX examination fee for all candidates is $200. Candidates who elect to take the NCLEX at an international site pay an additional $150 when they schedule their examination. State and territorial NCLEX examination fees remain at their current levels and are not being used to subsidize the international testing initiative.

Offered abroad since January 2005, the current international sites for NCLEX examinations are in London, England; Hong Kong; Sydney, Australia; Toronto, Montreal, and Vancouver, Canada; Frankfurt, Germany; Mumbai, New Delhi, Hyderabad, Bangalore, and Chennai, India; Mexico City, Mexico; Taipei, Taiwan; and Chiyoda-ku and Yokohama, Japan.

The National Council of State Boards of Nursing, Inc. (NCSBN) is a not-for-profit organization whose membership comprises the boards of nursing in the 50 states, the District of Columbia and four U.S. territories.

Mission: The National Council of State Boards of Nursing (NCSBN), composed of Member Boards, provides leadership to advance regulatory excellence for public protection.

source link :
https://www.ncsbn.org/1282.htm








Wednesday, August 01, 2007

Belajar Mudah Membaca EKG Untuk Perawat (2) - patologi gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T





Belajar Mudah Membaca EKG Untuk Perawat (2)
Gelombang P, Kompleks QRS dan Gelombang T

Kalau ingin melihat dan belajar mudah EKG disertai contoh-contoh gambaran gelombangnya, teman-teman perawat bisa mencoba melihat di www.ecglibrary.com
Atau belajar ECG bersama dr Alan Lindsay :
http://library.med.utah.edu/kw/ecg/
Atau latihan menjawab soal EKG
http://www.cvphysiology.com/index.html
Namun memang masih dalam bahasa inggris, soalnya memang belum ada ahli jantung indonesia yang mau dan ingin menuliskan/membuat website khusus.


Untuk mempelajari hasil rekaman EKG mestinya memang mencari hal yang simple saja dan prinsip. Bisa saja misalnya mengkonversikan satu kotak kecil dalam mm atau detik (ms) tapi itu RUMIT, nanti saja. Lebih baik kita melihatnya dalam gambaran kotak kecil atau kotak besar saja.

Tetap patokannya fokus pada 3 gelombang yaitu : P, kompleks QRS dan T dulu, baru melihat interval antar gelombang. Sekarang mari kita mengulang kembali gelombang tersebut dan bentuk kelainannya.

1. Gelombang P (kontraksi atrium/atrial depolarisasi) --- SA node/pace maker ke AV node – normal keatas dan kesamping 1 – 3 kotak kecil. – gelombang P selalu ke atas/positif

Kalau gelombang P meruncing keatas (peaked P wave) – jadi kesamping mungkin normal (1-3 kotak kecil) dan keatas (lebih dari 3 kotak kecil) berarti ada gangguan yang kemungkinan disebabkan oleh :
COPD (Chronic Obstruction Pulmonary Diseases) – Astma bronkhiale, Emphysema atau Bronchitis kronik
• Kelainan katup jantung kiri (mitral) atau kanan (trikuspid) seperti MS (mitral stenosis) atau MI (Mitral insufisiensi)
Atrial Hipertropi juga bisa; contoh (di lead II), dapat membentuk huruf seperti v (notchead P wave) seperti pada Left Atrial Hipertropi.

Kalau gelombang P melebar kesamping (lebih dari 3 kotak kecil) keatas bisa normal atau lebih dari 3 biasanya akibat : Sino atrial block/gangguan hantaran jantung

Kalau gelombang P negatif (kebawah) pada lead II biasanya disebabkan adanya pacemaker (pasien menggunakan alat pacu jantung) atau ectopic focus (adanya impuls diluar dari SA node).

Kalau gelombang P hilang /tidak ada : dapat terjadi pada VF – Ventrikel Fibrilasi atau VT – Ventrikel Tacycardia – jadi tidak ada impuls SA node dari atrium, ventrikel cuma bergetar- getar saja (BAHAYA BANGET, mengancam jiwa dan siapkan DC shock – 200 – 360 joules), dan CPR – kalau gagal bisa asystole atau flat atau KO IT (+).
Contoh gambaran di :

Pada hiperkalemia gelombang P bisa juga hilang atau kecil dan juga pada AF (Atrial Fibrilasi).


2. Kompleks Gelombang QRS - Ventrikel kontraksi/ventrikel depolarisasi
Pada kompleks gelombang QRS, yang perlu diperhatikan gelombang Q dan gelombang R saja, S abaikan nanti saat S-T interval baru penting). Kalau pada gelombang Q tajam dan runcing , dengan ukuran tinggi/attitude lebih dari 25% gelombang R , ini dikenal dengan Q pathologic pada Akut MI


Lebar kompleks QRS sendiri normal 1 – 2 kotak kecil kesamping, kalau lebih lebar dari itu kemungkinan pada gangguan Hiperkalemia, LBBB (Left bundle branch block) dan RBBB (Right bundle branch block)


3. Gelombang T - ventrikel relaksasi.
Pada gelombang T yang runcing keatas tajam (normal 1 – 5 kotak kecil) bisa terjadi pada hiperkalemia di semua lead. Sedangkan pada old MI/iskemia heart diseases (IHD) terjadi gelombang T negatif ke bawah. Ini bisa juga terjadi pada PVC (Premature ventricular contraction).



Selanjutnya nanti kita lihat interval antar gelombang yang penting terutama :
1. P - R interval
2. S - T interval
3. Q - T interval

Dan 8 rumus membaca EKG yang sederhana namun mendasar yaitu :
1. Rytme /irama : Regular/irregular
2. Menghitung HR (heart rate) – denyut jantung
3. Gelombang P
4. P – R interval
5. QRS kompleks
6. S – T interval
7. Diagnosa
8. Penatalaksanaan









Monday, July 23, 2007

Belajar Mudah Membaca Hasil EKG Untuk Perawat (1)







Belajar Mudah Membaca Hasil EKG Untuk Perawat ( 1 )



Seandainya kita sebagai perawat/mahasiswa keperawatan, mungkin telah mampu dan mahir untuk menggunakan/mengoperasikan EKG/ECG (Electrocardiogam) pada pasien. Namun tidak semua perawat, mampu membaca dan menganalisa hasil rekaman EKG tersebut – termasuk saya tentunya !!!!.


Jelasnya kita sebagai perawat tidak berwenang untuk menegakkan diagnosa medis. Namun apabila kita dengan segera mengetahui hasil rekaman EKG, maka mungkin dapat segera memberikan pertolongan dan mengkolaborasikannya dengan dokter. Umumnya kasus MI (Myocard infark) dan gangguan jantung lainnya adalah mengancam jiwa dan memerlukan pertolongan segera; CPR (Cardio Pulmonary Resucitation). Sehingga kemampuan perawat dalam menganalisa hasil rekaman EKG SANGAT DIPERLUKAN dan BUKAN GAYA-GAYAAN.

Kebetulan saya dan 4 teman Indonesia lainnya, bersama dengan perawat dari negara lain (ada 20 orang total)- sedang mengikuti Training ACLS (Advanced Cardio Life Suport). Untuk membagi hasil belajar, dan agar saya tidak lupa juga maka mencoba mem-postingnya.

Terus terang selama ini saya hanya paham membandingkan hasil EKG pasien (biasanya di ruangan saya bekerja pada pasien gangguan jantung MI, ACS, Angina) dilakukan EKG harian. Atau saat pasien mengeluh chest pain, maka saat itu dilakukan EKG segera – dan kita bandingkan saja ada perubahan tampilan gelombang atau tidak.


Saya hanya mencoba membahas secara mudah dan tidak terlalu detail.





Hasil gambaran EKG terdiri dari 3 gelombang (tidak usah melihat di Lead mana baik L1-3, V1 – V6, AVR, AVL atau AVF) :
• Prinsipnya dalam kertas print hasil rekaman EKG ada kotak besar (5 x 5 ) yang terdiri dari 5 x 5 kotak kecil
• Sumbu kesamping (vertikal) : 1 kotak kecil = 1 mm, satu kotak besar = 5 mm, 10 kotak kecil = 1 mV, sedangkan keatas (horizontal) 1 kotak kecil = 0.04 detik, satu kotak besar = 0.2 detik.
• Gelombang yang perlu diperhatikan adalah gelombang P, QRS kompleks dan T, sedangkan gelombang U tidak terlalu penting
• Interval antar gelombang yang penting adalah P-R interval dan Q-T interval dan S-T interval.

INI PRINSIP yah !!! (Analisa pada Lead II panjang)

1. Gelombang P : P adalah kontraksi Atrium (Atrial Depolarisasi)

Maksudnya adalah kontraksi dari SA node (page maker-Sinus Atrial) menuju AV node (Atria-ventrikular).

Ukuran normal gelombang P adalah kesamping 1 – 3 kotak kecil dan keatas 1 – 3 kotak kecil juga.
Gelombang P selalu keatas dari garis isometric

2. Kompleks Gelombang QRS adalah kontraksi Ventrikel (Ventrikel Depolarisasi)
Gelombang QRS adalah kontraksi dari AV node menuju His (Ventrikel kiri dan kanan) yang berakhir di serat purkinje.

• Patokannya gelombang Q selalu kebawah dari garis isometric, ukuran kesamping dan keatas 1 kotak kecil. Kalau ukuran Q keatas >= 25% gelombang R. Hati-hati ini adalah gambaran Q patologis , pada Akut MI --- bahaya banget dan mengancam jiwa, butuh segera DC shock.
• Gelombang R selalu keatas garis isometric dan paling tinggi. Ukuran kesamping 1 – 2 kotak kecil dan keatas 1 – 3 kotak besar. Gelombang R menjadi patokan untuk mengukur rytme/irama jantung regular/irregular dan menghitung denyut jantung (HR = heart rate).

3. Gelombang T (relaksasi ventrikel) – Ventrikel Repolarisasi
Gelombang T adalah saat ventikel relaksasi – selalu normal ke atas garis isometric dan ukurannya 1 – 5 kotak kecil kesamping dan ke atas.

Untuk interval dan Analisa EKG lanjutan di posting berikutnya.










Saturday, June 30, 2007

Test NCLEX sudah bisa di Philipina, Kapan Jakarta Menyusul ???


Test NCLEX sudah bisa di Philipina, Kapan Jakarta Menyusul ???

NEW YORK – The Philippines is now an accredited international testing site for the National Council Licensure Examination (NCLEX), the Philippine Consulate General in New York announced here. Passing the NCLEX is required by the United States National Council of States Board of Nursing (NCSBN) of foreign nursing graduates who want to practice in the US.

In a report to the Department of Foreign Affairs in Manila, Consul General Cecilia Rebong said the Philippine Nurses Association of America (PNAA) actively lobbied before the NCSBN to make the Philippines one of the testing sites.

The lobby group was reportedly composed of representatives from cities with a high concentration of Filipino nurses like New York, New Jersey, Florida, Michigan and California.

NCSBN is a non-profit umbrella organization composed of nursing boards in 50 US states and in five other US territories -American Samoa, Guam, Northern Marianas, Puerto Rico and the Virgin Islands.
Rebong said the NCSBN initially refused to accredit the Philippines because of “concerns over peace and order” and the “need to maintain the integrity of the exams."

NCSBN also indefinitely put on hold the country’s application as an NCLEX test site because of the leaks provided some examinees in the June 2006 nursing board exam.

The Department of Labor and Employment last month said that almost 10,000 of the 17,000 passers will have to re-take tests three and four of the licensure exams in June or December.
Rebong said PNAA had lobbied for the accreditation of the Philippines for five years before it was finally approved last February.

The month before that, NCSBN had announced the opening of testing sites in Taiwan, Japan, Australia, India, Mexico, Canada and Germany.
Rebong said the NCSBN okayed the inclusion of the country among the testing sites after seeing the Philippine government’s “deep commitment to ensuring a secure test center in Manila" and its responsiveness to NCSBN concerns.

Details of the NCLEX examinations in the Philippines are yet to be announced.
Filipinos form the bulk of NCLEX examinees with an annual count of over 35 percent (or 9,000) taking the exams in the 1990s. Before the country’s accreditation, examinees have had to fly to the nearest testing site in Saipan, Guam and spend $200 for the exam fee and $600 for fare, board and lodging.








Depression affects most Indonesians, says study


Depression affects most Indonesians, says study

The Jakarta Post, Jakarta

The majority of the country's population has suffered depression of some form in the last year, says the Indonesian Doctors Association (IDI). IDI chairman Fachmi Idris said Wednesday that the latest survey put out by the country's psychiatrist association showed that 94 percent of the country was suffering from some form of depression.

"This ranges from mild to severe cases of depression," Fachmi told a press conference after a meeting with President Susilo Bambang Yudhoyono at the Bina Graha Presidential Office. Fachmi said that among the symptoms of depression were a tendency to violate rules and norms, apathy, withdrawal and a refusal to work.

He said the research was based on the assumption of health as defined by the law on health, which regards health as encompassing physical, mental and social factors.He also cited the World Health Organization's definition of health as a "state of complete physical, mental and social well-being, and not merely and absence of disease or infirmity."

Since the economic crisis in 1997, Indonesia has seen an increase in depression rates.The WHO's regional office reports that suicide is on the rise in Indonesia. From 1997 to 1998 there were 34 suicides in Jakarta alone.The suicide rate was 1.6 per 100,000 people in 1997 and 1.8 per 100,000 in 1998, while prior to 1996 the number had been decreasing.

Fachmi said that the high incidence of depression was aggravated by a lack of access to health care for most of the population. He said that people suffering from depression needed constant monitoring by a doctor or psychiatrist and that ideally there would be one doctor for every 250 people, although the whole health care system in the country also needed revamping.
"We need a better system in which the role and function of doctors is revitalized," Fachmi said. He said that Yudhoyono supported the proposal to improve the health care system.

Health Minister Siti Fadilah Supari said that the government was devising a new health care system that would enlist more that 70 percent of the country's population to take part in a new health insurance scheme. She said that low-quality infrastructure was not the main problem of Indonesia's health care system.

"What matters is not the infrastructure but the patient's mental state and culture. State-run Cipto Mangunkusumo General Hospital, for example, lacks state-of-the-art equipment but patients line up to get its services," Siti told reporters.











Friday, June 22, 2007

70% Perawat di Inggris stress akibat pekerjaannya


Baca juga 50,9% di Indonesia perawat stress juga akibat pekerjaannya

KEY FINDINGS
In UK :
70% of nurses suffer side-effects of work stress 44% said stress was negatively affecting their sex life 24% were drinking more alcohol than usual 13% were smoking more than usual or have started smoking 30% were taking more sick days than usual

Stress 'harms nurses' sex lives' in UK

Almost half of nurses feel their sex lives are damaged by the emotional stress of their job, a poll suggests. Nursing Times magazine surveyed almost 2,000 nurses, and found 70% said they suffered from physical or mental health problems linked to work-related stress.

Some 44% said their sex life was suffering as a result and a quarter said they had started drinking more. Nursing Times blamed the pressure of financial deficits and the threat of job cuts in the NHS. The poll also found one in 10 nurses were smoking more, and almost a third reported taking off more days sick than usual. More than one in five of those surveyed had taken 30 or more days off during the last year.

Dr Peter Carter, general secretary of the Royal College ofNursing said: "Nurses are under pressure, under valued and under paid. "Stress is a serious issue for nurses who run the daily gamut of violence and abuse from patients and relatives, as well as coping with the day-to-day pressures of having to do ever more with fewer resources because of deficit-led cost cutting.

"When you add to that worries about job security and a pay cut, it comes as no surprise that stress levels are affecting nurses' personal lives and relationships."

Physical attacks

A RCN poll last year found more than a quarter of nurses surveyed had been physically attacked at work, while nearly half had been bullied or harassed by a manager.

Dr Carter said: "We need to tackle these issues if we are to keep nurses in the profession, while at the same time attracting new recruits so they can continue to deliver high quality patient care." Steve Barnett, director of NHS Employers, said the impact of stress on NHS employees was "vastly under-estimated".

He said work-related stress was responsible for 30% of sickness absence in the NHS - and cost the service £300-400million a year. However, he said NHS Employers had launched a campaign to combat stress, which seemed to be having an effect.

Other findings

A second survey of almost 400 nurses found 90% predicted there would be an increase in sexually transmitted infections over the next five years. The majority (84%) said that services had improved in the previous decade but a similar number (74%) said they were now being stretched by recent cuts.

Over 80% said sexual health was not given a high enough priority by healthcare providers and 85% said sexual health services were not given sufficient funds.

source : BBC












Saturday, June 16, 2007

Contoh Membuat Resume Kerja RN



Contoh Membuat Resume Kerja Perawat Dalam Bahasa Inggris

Untuk membantu rekan profesi untuk aplikasi kerja sebagai RN secara online berikut adalah contoh resume kerja sebagai perawat dalam bahasa Inggris :

Elisa Wong, RN, BSN
Phone: (626) 379-6686 sampleemail@yahoo.com
16898 Queens Boulevard, Alhambra, CA 91754

Work Experience

Registered Nurse, Neuro-Surgical Department (including NICU), Jinghua Municipal Central
Hospital, Jinghua City, Zhe-Jiang Province, China (June 1993 – May 2005)
Job responsibilities:
• Senior Charge Nurse (main responsibility)
 Leading other RNs to Perform Total Nursing Care (mainly in NICU)
• Infection Control Supervisor and Controller (Neuro-surgical Department)
 Routine check on disinfected items and equipments
 Enforcing the infection control procedures
 Finding the causes and sources of spreading infection in order to control it and prevent from happening again.
• Clinical Instructor
 Giving clinical practice instruction to the student nurses from local colleges
• Administrative work
 Supervision and evaluation of other staff nurse’s nursing skills

Education



1997 - 2001 Nursing College Diploma,
Zhe-Jiang University, Jinghua City (Zhe-Jiang Province, China)

1990 - 1993 Nursing School Diploma,
Jinghua Health School, Jinghua City (Zhe-Jiang Province, China)

Certificates And Licenses

• California Registered Nurse License, California Board of Registered Nursing, 2005
• Basic Life Support for Healthcare Provider (CPR), El Monte, 2005
• Registered Nurse, China, 1993

Seminars and Trainings

• Intra-Hospital Infection Control, Jinghua Municipal Central Hospital, China
• Scientific Research and Design on Nursing Jinghua Municipal Central Hospital, China
• Advanced ICU nursing, Jinghua Municipal Central Hospital, China
• Low Body Temperature’s Treatment and Nursing, Jinghua Municipal Central Hospital, China

References

Available Upon Request










Thursday, June 14, 2007

MoH Kuwait losing 50 nurses every month due to low salaries

MOH Losing 50 Nurses Due to Low Salaries

Kuwait city, June 11

Assistant Undersecretary for Medical Support Services Department at the Ministry of Health Dr Yusuf Al Nisf said the Ministry of Health is losing 50 nurses per month due to low salaries and allowances.

In a press conference held Monday, Al Nisf said the proposed allowances and pay scale submitted by the Kuwait Nursing Association was forwarded to the Cabinet for approval. He added the Ministry aims to discourage the nurses from seeking other opportunities with the proposed increment amounting 100 to 400 KD which will granted to both Kuwaiti and non-Kuwaity nurses.

Indicating that only eight (8%) of the total nursing staff are Kuwaitis, he disclosed the Ministry formed a committee tasked to encourage national manpower into the sector. The committee will also study the proposed increment considering that last salary increase given to nurses was based on Civil Service Commission (CSS) decision number 6/2000 while the pharmaceutical and medical services employees received increments under decision number 7/2003.

The committee has forwarded a suggestion on the appointment of national manpower to various leadership posts in the nursing sector, increase their allowances and improve their work conditions.

Meanwhile KMA (Kuwait Medical Association) will do everything possible to ensure that doctors are paid sufficiently and they get promotions on time, say Vice Chairman of KMA Dr Ahmed Al Fadhli.

Speaking to Arab times, called that current pay scale and promotions offered in medical sectors 'unjust'. And indicated that academic qualifications and experience are not being considered a criteria payment in the current set-up

Arab times, 12 June 2007
By Salman Al Ghadouri

wah ... tanda-tanda gaji mau naik nihh,,, jangan resign dulu deh tanggung...
mungkin benar gosip si bedul kemarin,, Amien










Monday, June 11, 2007

Robert Priharjo : Profil Perawat Indonesia di Luar Negeri (UK)


Robert Priharjo : Profil Perawat Indonesia di Luar Negeri

Saya mengenal Robert Priharjo saat di masa kuliah sekitar tahun 1995 (Program B) di PSIK Universitas Indonesia yang saat ini dikenal sebagai Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya kembali kontak dengan beliau via online. Robert Priharjo menurut saya adalah orang yang aktif dan dapat dijadikan contoh untuk Perawat kita. Lihat saja buku-bukunya yang banyak diterbitkan oleh EGC, seperti Pengkajian Fisik Keperawatan (Physical Assestment in Nursing), Perawatan Nyeri dan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat Pasien (Pain Management and Nursing Care to meet Activity and Rest Needs); Teknik Dasar Pemberian Obat bagi Perawat (Basic Techniques of Drug Administration for Nurses); Pengantar Etika Keperawatan (Introduction to Nursing Ethics) and Praktik Keperawatan Profesional (Professional Nursing Practice).

Saat ini beliau berkarir di bidang keperawatan di Inggris dan telah membantu banyak perawat terutama dari Philipina, India dan Eropa Timur melalui ‘Overseas Nurses Programme’-nya. Yang diakreditasi oleh Nursing and Midwivery Council di Inggris dan juga perawat dari Inggris sendiri.

Keputusan berkarir di luar negeri tentu saja diambil dengan sebuah harapan untuk mengembangkan ilmu, profesi keperawatan dan pengembangan pribadi. Awalnya hanya untuk melanjutkan studi Master Keperawatan (S2 Keperawatan) di Manchester yang kemudian melanjutkan S3 Keperawatan di Cambridge, namun akhirnya beliau memilih berkarir di Inggris.

Artinya ada 2 pembelajaran apabila kita menjadi perawat, pertama adalah bahwa perawat adalah sebuah profesi yang menyediakan berbagai peluang karir dimanapun kita berada. Dan yang kedua pentingnya untuk tetap mengembangkan diri atau ’long live education’ selagi kita masih bekerja sebagai perawat.

Ini penting sekali untuk teman-teman profesi, paling tidak dapat mengkaji dengan melihat apa yang dapat dicapai oleh orang lain. Dan untuk sukses, terkadang memang kita mesti menjalani jalan yang berbeda dari main stream. Kalau kita melihat sebuah distribusi normal kadang saya menilai perawat Indonesia yang sedang bermukim, belajar dan berkarir di luar negeri adalah gambaran nilai ekstrem (0.05) dari profil 350.000 perawat Indonesia lainnya. Angka ini tentu jauh lebih rendah bila dibanding dengan profil perawat dari negara tetangga misalnya Philipina. Mengapa demikian?

Ini juga menjadi sebuah tantangan kedepan utamanya di Kuwait. Saya pernah bercanda dengan seorang teman disini, Kalau 20 tahun lagi hanya menjadi staf nurses (SN) senang, puas atau sedih ?. Teman saya hanya senyum-senyum. Kan coba lah meningkatkan level, naik menjadi leader, head nurses, atau metron kalau perlu – minimalnya kan bermimpi siapa tahu kesampaian. Namun, saya yakin jabatan ini tidak datang dengan sendirinya. Kalau para perawat dari Indonesia ingin menjadi leader keperawatan tidak saja di negara sendiri tapi juga ditingkat global. Saya yakin sudah saatnya berbagai peluang yang ada dicari dan dicoba. Kalau kita mimpi saja tidak berani lahh gimana mau kesampaian.














Tuesday, June 05, 2007

Kuliah Sarjana Keperawatan Bagi Lulusan SMU


Kuliah Sarjana Keperawatan

Bagi Kamu Lulusan SMU

Mungkin saat ini informasi tentang Sarjana Keperawatan (S.Kep)/Bachelor Sciences of Nursing(BSn) telah semakin banyak diperoleh ketimbang saat saya kuliah dulu. Lebih karena semakin banyaknya Program Studi S1 Keperawatan/Fakultas Ilmu Keperawatan di PTN dan atau STIKES (PTS) yang ada di Indonesia.


Di awal tahun 1990 program ini masih belum sebanyak sekarang sehingga gaungnya dan prospek ke depan juga belum sejelas saat ini. Pendidikan S1 Keperawatan (saat itu lulusannya bergelar SKp) pertama berdiri di UI (Universitas Indonesia) tahun 1985 berupa Program Studi Ilmu Keperawatan, dan menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) di tahun 1995.

Awalnya sebagian besar alumni pendidikan ini, lebih banyak bekerja di bidang pendidikan (menjadi dosen), atau memilih bekerja menjadi perawat di RS (lebih cepat untuk jabatan struktural). Namun saat ini semakin banyak pilihan untuk bekerja selain di 2 traditional core tempat bekerja tersebut.

Tempat lahan kerja S.kep yang ada saat ini adalah :

  1. Menjadi Dosen AKPER/STIKES/FIK di Negeri (PNS) atau di Swasta
  2. Menjadi Perawat di RS Negeri/Swasta (cepat mencapai jabatan struktural; Kepala Ruangan, Bidang Keperawatan, Diklat dsb)
  3. Bekerja di Asuransi Kesehatan, bagian claim
  4. Med Rep (Detailer) di Pharmacy
  5. Bekerja di Penerbit Buku Kesehatan
  6. Menjadi Perawat di luar negeri
  7. Pekerjaan lain yang tidak berhubungan (alias NYASAR)

Sebenarnya lapangan kerja untuk S1 Keperawatan masih terbuka lebar. Terlebih lagi mungkin suatu saat minimal perawat di Indonesia nantinya berpendidikan minimal S1 (Depkes telah mencanangkan tenaga kesehatan di Indonesia di tahun 2015 minimal S1). Sehingga akan ada LIKUIDASI AKPER; seperti sekarang SPK (Sekolah Pendidikan Keperawatan = setara SMU) yang telah hapus sejak 5 tahun silam, dan dikonversi menjadi AKPER/AKBID. Dan saat ini pendidikan Perawat Indonesia juga semakin berkembang dengan telah dibukanya S2 Keperawatan di FIK UI.

Kalau kamu-kamu lulusan SMU dari jurusan IPA berminat menjadi Sarjana Keperawatan, coba saja ikut melalui Jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) dan PPKB (Program Pemerataan Kesempatan Belajar) di Universitas negeri di :

  1. FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan) UI
  2. FIK Unpad
  3. PSIK (Program Studi Ilmu Keperawatan) UGM
  4. PSIK Unair
  5. PSIK Unhas Makasar
  6. PSIK Universitas Andalas
  7. PSIK Universitas Brawijaya
  8. PSIK USU Medan
  9. PSIK Unsoed Purwokerto
  10. PSIK UNS Solo
  11. PSIK Undip

Masa kuliah ditempuh selama 8 - 9 semester (7 semester tahap akademik, dan 2 semester tahap profesi). Kalau kamu tidak dapat diterima di negeri, juga banyak PTS yang membuka program S1 Keperawatan.

So Why Not Becoming Nurses


















Wednesday, May 30, 2007

Nurses Jobs Vacancy : Exciting Career Opportunities at the American Hospital Dubai

Exciting Career Opportunities at The American Hospital Dubai

Kebetulan saya mendapatkan majalah The Nursing Post tentang peluang karir dan pendidikan untuk tenaga perawat Internasional. Salah satu RS di Dubai (American Hospital Dubai) dengan kapasitas 143 tempat tidur, melayani kasus perawatan akut, medikal dan bedah memiliki misi untuk memberikan standart pelayanan terbaik di Dubai dan telah diakreditasi JCIA (The Joint Commission International Accreditation) membutuhkan perawat untuk :

1. OR Nurse (Perawat ruang operasi)

2. Post Anastesia Care Unit
3. ICU Nurse
4. Midwives (Bidan)
5. MEDICAL SURGICAL (Orthopedic experience) staf nurse
6. Head nurse MED SURG -1 (Orthopedic exerience preferred)
7. ER Nurse (Perawat Ruang Gawat Darurat)
8. Cardiothoracic Nurse
9. Nursing Supervisor
10. Paramedic (ACLS certified)
11. Cardilogy tehnicians
12. Ultrasound techincians, Radiographers, MRI dan CT Techinicians (Non Perawat)

Fax aj Resume kamu ke : + 971-4-336-0068 (Dalam bahasa Inggris tentunya)
atau email ke careers_nurse@ahdubai.com
atau kunjungi websitenya www.ahdubai.com

Sayangnya tidak ada penjelasan tentang berapa gaji, fasilitas, peluang karir dsb. Tapi kalau ingin tahu coba saja email dan kirim resume/CV nya.











Monday, May 28, 2007

Belajar NCLEX-2 (7 Kota Baru Tempat Ujian NCLEX)


Please Answer This Question :

The client admitted 2 days earlier with a lung resection accidentally pulls out the chest tube. Which action by the nurse indicates understanding of the management of chest tubes?

a. Order a chest x-ray

b. Reinsert the tube

c. Cover the insertion site with a Vaseline gauze

d. Call the doctor

A client being treated with sodium warfarin has a Protime of 120 seconds. Which intervention would be most important to include in the nursing care plan?

a. Assess for signs of abnormal bleeding

b. Anticipate an increase in the Coumadin dosage

c. Instruct the client regarding the drug therapy

d. Increase the frequency of neurological assessments

Di tahun lalu, ada 7 tempat Kota baru untuk dapat melakukan test NCLEX-RN (International testing sites for NCLEX-RN) yaitu : Australia, India, Jepang, Mexico, Canada, Jepang dan Taiwan. Sebelumnya mengikuti London, Hongkong dan Seoul - tahun ini pun Manila merencanakan menjadikan tempat test NCLEX-RN. Bagaimana yah dengan Jakarta ??? Mudah-mudahan bisa segera terwujud.

Sebenarnya ini memungkinkan dengan banyaknya perawat yang mengikuti NCLEX dari Asia (5 besar : Philipina, India, Korea, Meksiko dan Kuba). Sehingga mungkin saja kebijakan perekrutan perawat untuk negara maju akan bergeser melirik Asia. Mudah mudahan ini menjadi sebuah tantangan untuk perawat Indonesia sendiri dan lembaga terkait di Indonesia, memanfaatkan peluang yang ada. Meskipun ada juga sebuah tantangan dengan banyaknya negara tetangga yang menjadi kompetitor kita.


Tips Belajar NCLEX lewat Google books :
Search google books lewat :
www.google.books.com
search NCLEX : disitu teman-teman dapat mempelajari banyak buku NCLEX dan soal-soalnya Gratisan (sayang tidak bisa di download atau copy paste).

Dan buat perawat Indonesia yang ada di Kuwait, kalau ingin mendapatkan Buku NCLEX (Hard text original + CD soal) dapat mencoba membeli di Muthana Center city, Toko Buku Al Jarir Hawally (Kadang dapat diskon 10%, saya pernah mendapatkan Kaplan NCLEX cuma 2 KD wah seru original + CD nya),  atau coba cari di Toko Buku Kedokteran di Kuwait Medical Association (KMA) di Jabriya, dekat Mubarak Hospital/Blood Bank, kadang murah juga disana (10 - 30 KD). Ada lagi sebenarnya di Kuwait University, tapi saya belum dapat menemukannya, selamat mencari deh !!!