Monday, June 11, 2007

Robert Priharjo : Profil Perawat Indonesia di Luar Negeri (UK)


Robert Priharjo : Profil Perawat Indonesia di Luar Negeri

Saya mengenal Robert Priharjo saat di masa kuliah sekitar tahun 1995 (Program B) di PSIK Universitas Indonesia yang saat ini dikenal sebagai Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya kembali kontak dengan beliau via online. Robert Priharjo menurut saya adalah orang yang aktif dan dapat dijadikan contoh untuk Perawat kita. Lihat saja buku-bukunya yang banyak diterbitkan oleh EGC, seperti Pengkajian Fisik Keperawatan (Physical Assestment in Nursing), Perawatan Nyeri dan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat Pasien (Pain Management and Nursing Care to meet Activity and Rest Needs); Teknik Dasar Pemberian Obat bagi Perawat (Basic Techniques of Drug Administration for Nurses); Pengantar Etika Keperawatan (Introduction to Nursing Ethics) and Praktik Keperawatan Profesional (Professional Nursing Practice).

Saat ini beliau berkarir di bidang keperawatan di Inggris dan telah membantu banyak perawat terutama dari Philipina, India dan Eropa Timur melalui ‘Overseas Nurses Programme’-nya. Yang diakreditasi oleh Nursing and Midwivery Council di Inggris dan juga perawat dari Inggris sendiri.

Keputusan berkarir di luar negeri tentu saja diambil dengan sebuah harapan untuk mengembangkan ilmu, profesi keperawatan dan pengembangan pribadi. Awalnya hanya untuk melanjutkan studi Master Keperawatan (S2 Keperawatan) di Manchester yang kemudian melanjutkan S3 Keperawatan di Cambridge, namun akhirnya beliau memilih berkarir di Inggris.

Artinya ada 2 pembelajaran apabila kita menjadi perawat, pertama adalah bahwa perawat adalah sebuah profesi yang menyediakan berbagai peluang karir dimanapun kita berada. Dan yang kedua pentingnya untuk tetap mengembangkan diri atau ’long live education’ selagi kita masih bekerja sebagai perawat.

Ini penting sekali untuk teman-teman profesi, paling tidak dapat mengkaji dengan melihat apa yang dapat dicapai oleh orang lain. Dan untuk sukses, terkadang memang kita mesti menjalani jalan yang berbeda dari main stream. Kalau kita melihat sebuah distribusi normal kadang saya menilai perawat Indonesia yang sedang bermukim, belajar dan berkarir di luar negeri adalah gambaran nilai ekstrem (0.05) dari profil 350.000 perawat Indonesia lainnya. Angka ini tentu jauh lebih rendah bila dibanding dengan profil perawat dari negara tetangga misalnya Philipina. Mengapa demikian?

Ini juga menjadi sebuah tantangan kedepan utamanya di Kuwait. Saya pernah bercanda dengan seorang teman disini, Kalau 20 tahun lagi hanya menjadi staf nurses (SN) senang, puas atau sedih ?. Teman saya hanya senyum-senyum. Kan coba lah meningkatkan level, naik menjadi leader, head nurses, atau metron kalau perlu – minimalnya kan bermimpi siapa tahu kesampaian. Namun, saya yakin jabatan ini tidak datang dengan sendirinya. Kalau para perawat dari Indonesia ingin menjadi leader keperawatan tidak saja di negara sendiri tapi juga ditingkat global. Saya yakin sudah saatnya berbagai peluang yang ada dicari dan dicoba. Kalau kita mimpi saja tidak berani lahh gimana mau kesampaian.














No comments: