Friday, December 15, 2006

2015-2020 ASEAN NURSES FREE JOB MARKET AMONG ASEAN COUNTRIES - ARE WE READY ?



In Philipines Local nurses will no longer have difficulty accessing other countries within the Association of Southeast Asian Nations once a mutual recognition agreement on nursing services is signed in the forthcoming 12th Asean Summit in Cebu later this month.

The interest of Filipino nurses is among the top priority for discussion in the 12th Asean summit, as the Philippines pushes for the signing of the mutual recognition arrangement (MRA) that will make Asean member-countries recognize a nurse's license issued by his home country



Increasingly nurses are serving the in global community, widening the market for nursing services significantly. Nurses are now employed in various countries with different cultures and regulatory practices. This change in the traditional work setting is due to international agreements, like the ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) and the General Agreement on Trade and Services (GATS).

The Philippines has recognised the need to update regulatory laws relative to the professional practice so as to meet the demands for the domestic and international markets. Comprehensive and up-to-date information on regulatory laws of various countries is required in order for the Board of Nursing of the Philippines to respond adequately to the needs of Filipino and foreign nurses desiring to practice.

The Philippine Nurses Association, as the only accredited professional organisation in the country, has spearhead the research study described here, so as to assist so its membership in attaining better work conditions and legal protection.


HOW ABOUT INDONESIA'N NURSES ??

Meanwhile Indonesian nurses among other ASEAN nurses, still searching identity to become professional nurses. INNA (Indonesian National Nurses Association) try to pursue increasing placement indonesian nurses number in overseas.

Until now almost 5000 indonesian nurses worked in overseas especially in middle east. And to prepare MRA 2015 - 2020, this become major issue and homework to make increasing number indonesian nurses ready to work in other ASEAN country. But other important things is Indonesian hospital must ready to higher "expatriat ASEAN nurses" especially from Philipines and Thailland - and more difficult for local nurses to search job in that time, in Indonesia.

Its reality in Free Trade Market Area, and supossed Nursing Faculty and other nursing study programme in Indonesia must make more Curiculum base on Job Market oriented

If we does'nt prepare this matter, we will see the Indonesian nurses more become backward even in our homeland.



Wednesday, December 13, 2006




INFO BUAT PERAWAT INDONESIA
LOWONGAN KERJA DI MALAYSIA

From :
http://www.mail-archive.com/

Dear Moderator Indofirstaid,

Bersama ini kami ingin menginformasikan peluang bekerja di Malaysia bagi lulusan perawat Indonesia.

Mohon bantuannya untuk diinformasikan pada forum perawat Anda.

Best regards,

Veronika Esti

Dengan hormat,

PT ROLL INTERNUSA MANDIRI (RIM INDONESIA) menginformasikan
Lowongan bekerja pada November tahun 2006 di Malaysia untuk perawat sebagai :

  1. Clinical Instructor dan Lecturer /Pensyarah / DOSEN pada tahun 2006 sebanyak 100 orang.
  2. Perawat Rumah Sakit, Rumah Sakit Khusus sebanyak 100 perawat terutama perawat ICU, ICCU, OK Emergensi dll

Lowongan pada tahun 2007 sebanyak

1.Clinical Instructor dan Lecturer /Pensyarah / DOSEN pada tahun 2006 sebanyak 100 orang.
2. Perawat Rumah Sakit, Rumah Sakit Khusus sebanyak 100 perawat terutama perawat ICU, ICCU, Kamar operasi, Emergensi dll

Fasilitas bagi para tenaga Clinical Instructor dan Lecturer /Pensyarah / DOSEN:

Ø Meraih pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi para lulusan D3 Keperawatan dalam meraih S1

Ø Meraih pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi para lulusan S1 Keperawatan dalam meraih S2


Akomodasi

Ø Transportasi

Ø Asuransi Kesehatan

Persyaratan dan gaji :

Ø Lecturer adalah lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman minimal 5 tahun, gaji yang ditawarkan adalah mulai dari RM 3 000

Ø Clinical Instructor lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman minimal 5 tahun, gaji yang ditawarkan adalah mulai dari RM 2 000

Ø Perawat Rumah Sakit , lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman minimal 3 tahun, gaji yang ditawarkan adalah mulai dari RM 2 000

PERSYARATAN : DOKUMEN YANG DIPERLUKAN,

(Semua didalam bahasa Inggris.)

Ø Lisensi perawat yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan

Ø Ijasah Perawat D3 dari Akademi perawat atau S1 yang setara dengan pendidikan tinggi atau, yang berasal dari Stikes/Poltekes/Universitas/fakultas ilmu keperawatan

Ø Pengalaman kerja di rumah sakit minimal selama 2 tahun (3 tahun untuk perawat yang ingin bekerja di Malaysia).

Ø Transkrip Nilai Akademi perawat atau yang berasal dari universitas/fakultas ilmu keperawatan

Ø Ijasah SMA - higher secondary education (Grades 10-12).

Ø Ijasah SMP - three years' lower secondary (Grades 7-9)

Ø Foto copy pasport , Identitas diri (ID)

Ø Akte kelahiran

Ø Surat referensi dari Rumah Sakit tempat bekerja sekarang yang menyatakan perawat tersebut bekerja di RS ( contoh pada dokumen standard RIM)

Ø Foto (3) 2” x 2” passport-sized photos

Ø Surat kelakuan baik/ tidak terlibat kriminal

Ø Nilai prediksi TOEFL

PT ROLL INTERNUSA MANDIRI (RIM)

Jl Cipaku II no 15, Kebayoran Baru

Jakarta 12170 - INDONESIA

Phone : 62 21 723 3127

Fax : 62 21 723 3128










Sunday, December 10, 2006

Mendapatkan Rencana Asuhan Keperawatan Melalui Internet, Mengenalkan Dosen Keperawatan Favorit Versi Blog


Mendapatkan Rencana Asuhan Keperawatan (Nursing Care Plan) Melalui Internet

Pengantar Untuk Mahasiswa Keperawatan
Dan Mengenalkan Dosen Keperawatan Favorit Versi Blog

Rencana asuhan keperawatan selama ini banyak dianggap satu hambatan belajar oleh mahasiswa keperawatan D3 atau S1 Keperawatan, dengan minimnya sumber pustaka/buku dan "open source" di internet.

Membiasakan mahasiswa keperawatan untuk berusaha mencari dari buku keperawatan saat ini lebih terasa mudah di Indonesia. Dengan semakin banyak buku-buku keperawatan bahasa inggris yang mulai diterjemahkan, dan dijual bebas.

Bagaimana dengan sumber materi asuhan keperawatan di INTERNET ????

Terus terang, buat beberapa mahasiswa ini menjadi kendala. Lebih karena keterbatasan "open source" untuk mendapatkan Asuhan keperawatan bermutu melalui internet. Kalaupun ada masih sebagian besar dalam bahasa inggris.

Ini menjadi satu tantangan sekaligus peluang untuk mahasiswa sendiri, agar membiasakan diri mencari melalui search engine yang ada seperti google, yahoo atau MSN. Dengan harapan tidak terlalu apriori dan takut dengan model NCP berbahasa inggris. Justru dengan semakin banyaknya buku keperawatan luar negeri yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, bisa menjadi "bumerang" tersendiri. Sehingga upaya meningkatkan kemampuan bahasa inggris mahasiswa keperawatan, dan perawat secara umum di Indonesia malahan menjadi mandeg.

Semestinya upaya ini diimbangi dengan pembalikkan metoda, dengan menterjemahkan kembali buku keperawatan Indonesia ke dalam bahasa inggris. Dengan harapan perawat asing akan juga mengetahui perkembangan keperawatan di Indonesia. Sama halnya semua informasi yang ada di media berbahasa Indonesia, artikel tentang kesehatan utamanya. Akan semakin bermanfaat jika diterjemahkan ke dalam bahasa inggris.

Berikut Panduan UNTUK Mahasiswa Keperawatan yang ingin mendapatkan contoh Askep melalui internet dapat search melalui :

BAHASA INDONESIA

http://asuhan-keperawatan.blogspot.com/
(Salut untuk Mas Iriyan Gunawan, Dosen Keperawatan Teladan Versi Blog, dari Samarinda)

http://www.bondan-palestin.blogspot.com/
(Peneliti Keperawatan Teladan Versi Blog, dari Jogja)


BAHASA INGGRIS

http://en.wikipedia.org/wiki/Nursing_care_plan
(Penjelasan umum tentang Nursing care plan dari Wikipedia)

http://www.careplans.com/

http://www.cnsonline.org/www/archive/ms/ms-07.html
(Askep kasus Neurologi)

http://home.hiwaay.net/~theholt1/NURS1100/careplan.htm
(Kompilasi NCP)

http://www.allhealthnet.com/Nursing/Nursing+Care+Plans/
(Form panduan Guide NCP)

http://www.medi-smart.com/carepl.htm
(Panduan Membeli Buku NCP online)

http://www.nursingstudy.com/
(Belajar NCP praktis)

http://www.careplans.com/pages/lib/lib_browse.asp
(Kumpulan NCP berbagai penyakit, mesti download)

http://www.ltcsbooks.com/Books/CompleteCPs.html
(Kumpulan NCP tapi mesti membeli)

http://nursing.about.com/od/nursesgeneralinfo/a/nursingprocess.htm

(Penjelasan Umum Nursing Process, Katy Quan)

Secara mudahnya, sebenarnya mahasiswa bisa mencari lewat www.google.com , www.yahoo.com , atau www.msn.com Klik saja di di kolom search misal ingin mendapatkan Askep tentang COPD maka klik COPD lalu search untuk dasar patologinya dan kemudian search nursing care plan COPD, GAMPANG Kan !!!!!!

Sehingga GARING dan BASI sekali seorang mahasiswa yang kemudian meminta tolong di semua guest book blog atau website PPNI. Apabila kesulitan mencari bahan materi pelajaran tinggal search saja, pasti ada dan ketemu dengan mudah meskipun dalam bahasa inggris.

Atau kalau ingin mendapatkan buku gratis lewat www.google.com kemudian klik more diujung, dan klik books dan search. Atau langsung juga bisa saja di http://books.google.com/
Bisa dibaca disana, sayangnya tidak dapat di copy – paste

Lebih GARING dan BASI lagi apabila dosen keperawatan yang masih "gaptek" atau malas nge-browser melalui internet, karena mahasiswanya sudah rajin chating dan ol, plus nge-browser. Bahkan beberapa mahasiswa telah mampu dan pandai membuat Blog sendiri. Sehingga sudah selayaknya Dosen keperawatan di Indonesia mulai andil mempopulerkan Ilmu Keperawatan melalui media internet.

Saat ini sudah masanya bahan materi pelajaran keperawatan, soal ujian keperawatan, tehnik dan ketrampilan keperawatan dibuat "open source". Sudah GARING dan BASI materi pembelajaran "disumput-sumputi", toh semua ada di Buku.

Bayangkan Buku NCLEX yang notabene soal keperawatan di US, bisa dijual mahal dan dicari2 orang karena open source. Kuncinya tinggal diuptodate selalu saja toh....

SEKALI LAGI SELAMAT KEPADA Dosen Keperawatan Indonesia Teladan Versi Blog (Mas Iriyan Gunawan dan Mas Bondan Palestin). Tetap berkreasi dan tebarkan ilmunya, pasti Allah SWT memberikan rahmat-nya dari jalan-jalan yang tidak kita duga.

Wednesday, December 06, 2006

DRUG'S FOR HEART (TOMBO ATI)

This is a very popular traditional Javanese Islamic folksong that is known throughout the archipelago. The tune is believed to have originally been introduced by Sunan Muria of the "Wali Songo": the nine Javan Sufi Saints who were the first Muslim missionaries on Java. Its lyrics promote the virtues of daily recitation of the Qur'an, the merits of Qiyyam al-Layl, being in the company of the righteous, fasting on a regular basis, and making much remembrance of Allah Most High (dhikr), all of which are considered to be "Remedies for the Heart," which is the original meaning of the song title. This tune may have been a means of introducing and socializing the creed of Islam in what was then a predominantly Hindu society.
Listen song Tombo Ati
OR U CAN KLIK

(Drug's for Heart)
Tombo Ati


Tombo ati iku ono limang perkoro

Kaping pisan moco Qur'an sakmaknane

Kaping pindo Sholat wengi lakonono

Kaping telu wong kang sholeh kumpulono

Kaping papat weteng iro engkang luwe

Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe

Salah sakwijine sopo biso ngelakoni

Insya Allah Gusti Pangeran ngijabahi



The remedy for the soul (the heart) consists of five affairs:

The first is to read the Qur'an and to reflect on its meanings

The second is to prostrate oneself; body and soul, in prayer in the middle of the night

The third is to surround oneself with the company of the pious

The fourth is to endure hunger (by fasting)

The fifth is to never be weary of Dhikr

Should one be able to devote oneself in any of the above, God-willing, one's fate (affairs) will be taken care of
Translated by Annisa A. Rochiad
From :
http://www.islamonline.net/


Tuesday, December 05, 2006

NURSEPRENEURS


Berani Menjadi "Nursepreneur"

("Entrepreneur" Perawat

Atau Perawat "Entreprenuer")

Perawat adalah sebuah profesi bidang kesehatan yang saat ini memiliki peran terdepan dalam memberikan tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun tak bisa dipungkiri juga bahwa kesejahteraan seorang perawat penting sekali, agar pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien/pasien dapat berhasil optimal.

Dilain pihak perkembangan profesi lain diluar bidang keperawatan semakin maju semisal kedokteran, kesehatan masyarakat/public health, dsb. Lebih karena mereka terus melakukan transformasi dan lebih cepat memodifikasi makna sebuah "profesi" itu sendiri.

Ada sebuah harapan baru tentang profesi perawat di Indonesia, yang dapat dikembangkan dalam upaya alternatif solusi "pengangguran terdidik" perawat Indonesia. Saat ini upaya penempatan perawat di luar negeri altenatif utamanya, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan perawat. Namun ada yang sedikit terlupakan dan justru telah banyak dilakukan profesi lain yakni sebuah kata "entrepreneur", yang diterapkan secara nyata.

Namun ada yang menarik perhatian saya, saat melihat sebuah tema yang diangkat dalam salah satu seminar. Seminar nasional bertajuk "Nursing Entreprenueurship – Membangun Jiwa Entrepreneur Perawat" yang dilaksanakan oleh sekelompok mahasiswa keperawatan. Ini bisa jadi merupakan refleksi, sebuah harapan baru yang mereka coba angkat.

Memahami kata "Entreprenuer" dalam keperawatan

Ada satu perasaan aneh saat membaca satu testimoni dari Danielle D. Shapiro, RN, BSN, CMSRN, Legal Nurses Chairman - Shapiro Medical Legal Consulting Las Vegas, NV yaitu " Saya sangat senang masuk dalam Nurse Entrepreneur Network (NEN) sebuah kelompok "Nursepreneurs.". Dia menyatakan kepuasaannya setelah menyelesaikan sebuah teleclass "Get Clients Now !" – sebuah kelas program yang dibuat oleh NEN untuk meningkatkan minat perawat di Amerika dalam bidang kewirausahaan.

Tentu saja dengan rata-rata basic salary/gaji pokok U$ 20 – U$ 40/hour (kurang lebih kalau dikonversikan Rp. 180.000,- – Rp. 360.000,-/jam) untuk seorang RN di Amerika Serikat, dengan keahlian dan gelar Danielle - apa mungkin masih kurang untuknya. Sehingga ada pertanyaan yang lantas bergulir; bagaimana mungkin dengan income sedemikian Danielle masih melakukan aktifitas tersebut ?

1 ) http://www.nurse-entrepreneur-network.com/index.php

Entrepreneur sebuah kata berasal dari bahasa Perancis yang bermakna sebagai seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture(bisnis) yang terkadang dikaitkan dengan pengambilan resiko. Dalam konteks yang lebih luas terkadang entrepreneur disinonimkan dengan "founder". Secara umum entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak selalu. Seorang entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk dalam market baru., baik itu bersifat profit ataupun non profit. Prof W.Long menyebutkan istilah dari bahasa jerman "unternehmer", dan "unternehmergeist" (spirit of entrepreneurship).

Sebagian besar kita telah mengenal diluar negeri nama seperti Bill Gates (Microsoft Founder), Oprah Winfrey (entertainment), Martha Steward (media, dan kerajinan rumah), dsb. Atau di Indonesia nama-nama seperti Martha Tilaar, Tantowi Yahya, dsb-nya. Mereka adalah sebagian kecil saja dari entrepreneur, karena dalam artian yang lebih luas terdapat istilah-istilah politikal entrepreneur, bisnis entrepreneur, atau market entrepreneur. Memang semuanya akan lebih dikaitkan dengan model kapitalisme ala barat.

Sekarang yang menjadi pertanyaan apakah mungkin perawat yang memang berkonotasi dengan bentuk pelayanan memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien yang sedang menderita sakit, mampu menerapkan aspek entrepeneur ? Jawab saya ya bisa – menjadi NURSEPRENEURS.

John G. Burch menuliskan, Entreprenuer memiliki sifat :

  1. Berhasrat mencapai prestasi
  2. Seorang Pekerja keras
  3. Ingin bekerja untuk dirinya
  4. Mencapai kualitas
  5. Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
  6. Optimis
  7. Berorganisasi
  8. Berorientasi kepada keuntungan

2 ) http://en.wikipedia.org/wiki/Entrepreneur

Sehingga seandainya ada seseorang yang berprofesi apapun dia, asal menerapkan 8 aspek sifat entrepreneur dalam kehidupan sehari-harinya maka dapat dikatagorikan sebagai entrepreneur, termasuk seorang perawat. Menurut saya mudahnya adalah seorang perawat yang memiliki jiwa wirausaha.

Kenapa jiwa wirausaha penting saat ini untuk semua profesi sekalipun, lebih karena berapapun penghasilan kita maka pemenuhan 4 kuadrant penghasilan (employee, self employee, bisnis dan investasi ) versi Robert T Kiyosaki?? adalah mutlak.

Kiat Menjadi Nursepreneur

Seorang nursepreneur dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur. Seorang perawat entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya seorang perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan "bisnis" dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada.

Menjadi seorang intrapreneur lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat melangkah menjadi entrepreneur. Tentu saja ini berbeda dengan apa yang umumnya perawat lakukan, dan bukan bekerja di RS yang tentu saja yang secara alamiah bukan tempat "berbisnis".

Ketrampilan dan karakter perawat yang diperlukan berbeda sekali, mesti memiliki semangat wirausaha, memulai sendiri, bertanggung jawab secara keuangan, mencoba hal baru, dan berani. Anda sebagai perawat juga dituntut memiliki jiwa sales, customer services, budgeting, forecasting dan manajemen.

3) http://www.nurse-entrepreneur-network.com/public/151.cfm

Secara mudahnya lebih baik menjadi perawat intrapreneur dulu saja, sambil bekerja dalam satu institusi bisnis atau sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha. Setelah kita yakin siap, maka bisa langsung terjun dalam entrepreneurship – bisnis sendiri.

Kiat utamanya menurut saya yah - Bismillah, dimulai saja, mencoba, berani beresiko, dan jangan banyak mikir untuk menjadi perawat intrepreneur. Sebagai contoh banyak teman-teman perawat disini (di Kuwait – red) yang kalau ditanyakan apakah ingin bekerja sebagai perawat kembali di Indonesia nanti (saat resign), lebih banyak menjawab TIDAK. Sehingga banyak dari mereka yang telah merintis berbagai jenis usaha – bisa berhubungan dengan dunia keperawatan/kesehatan atau bahkan tidak sama sekali.

Banyak teman perawat yang selalu setiap annual leave (cuti tahunan) mulai merintis membuka bidang usaha baru, yang entah dikelola keluarga/teman, atau membuat kontrakan, transportasi, buka toko obat, bisnis fotocopy, makanan, property, wartel/warnet, usaha komputer, service hp, bengkel, dsb. Mereka memiliki keyakinan bahwa dalam bidang pekerjaan apapun, yang namanya income harian, mingguan, bulanan, tahunan dan "dadakan", serta income antar negara (income di LN dan di Indonesia ) semuanya penting terpenuhi..

BACA : http://wirausahakita.blogspot.com/

Bekerja di LN juga menurut saya adalah langkah awal menjadi nursepreneur kalau kita berpikir seperti itu, mengembangkan kewirausahaan dimanapun kita berada. Memang seandainya penghasilan sebagai perawat di LN mencapai 10 x lipat rata-rata penghasilan perawat di Indonesia, mungkin akan menjadi liabilitas kalau kita tidak SMART. Dengan mengembangkan wirausaha dan investasi kita di Indonesia, maka mungkin saja bekerja menjadi perawat di LN adalah ASET.

Saturday, December 02, 2006

Perawat Indonesia Akan Menjadi Duta Bangsa Dalam Bidang Kesehatan di Jepang


Perawat Indonesia Akan Menjadi Duta Bangsa
Dalam Bidang Kesehatan di Jepang


Setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudoyono ke Jepang selama 4 hari (30 Nopember - 3 Desember 2006) maka dihasilkan kesepakatan kerjasama bidang ekonomi Indonesia - Jepang yaitu EPA (Economic Partnership Agreement). Tentu saja ini adalah kunjungan ketiga SBY dalam kurun tahun 2005 - 2006, yang berdampak terhadap "road maping" penempatan perawat Indonesia di luar negeri sebagai duta bangsa dalam bidang kesehatan.

Ini adalah hal yang menggembirakan tentunya, tinggal kembali kesiapan tenaga perawat dan pemerintah serta lembaga penempatan tenaga kerja Indonesia mampu mengoptimalkan kesempatan tersebut, sebagai bagian "magang" perawat kita.

Jepang membutuhkan 50.000 perawat asing, yang pastinya Perawat Philipina tahun ini telah disepakati bekerja pertama di Jepang 600 orang, dan telah disepakati antara Presiden Aroyo dan PM. Obe. Indonesia dengan saat ini memiliki jumlah perawat 300.000 orang dan 35.000 pertahun lulusan perawat baru (D3 dan S1) diluluskan, minimalnya dapat menjadi nomor 3 setelah Philipina (Yang telah menempatkan 100.000 perawat nya di seluruh negara di dunia) dan India (50.000), sedangkan Indonesia baru menempatkan 5000 perawatnya di luar negeri.

Tentu saja Jepang yang terletak di Asia Tengah dengan segala keunggulan tehnologi dan etos kerja patut dimanfaatkan kesempatan ini, oleh perawat kita. Jika mungkin akan terjadi peta yang "ter-manage" dalam penempatan perawat Indonesia, jika Timur Tengah yang masih dominan menjadi tempat bekerja perawat kita selama ini - akan menjadi indikator.

Jepang, Australia dan Amerika Serikat adalah negara-negara baru peta penempatan perawat Indonesia pasca 2005 yang akan menjadi favorit, di luar negara-negara Timur Tengah dan Belanda yang selama ini menjadi negara terbanyak menjadi tempat bekerja perawat kita.

Penempatan perawat Indonesia di luar negeri adalah sebuah peluang sebagai duta bangsa di bidang kesehatan. Dengan harapan bahwa kedepan perawat Indonesia memiliki ketrampilan asuhan keperawatan, penguasaan tehnologi kesehatan, mental "attitude", knowledge, penguasaan bahasa asing, dan peningkatan jenjang pendidikan dan kesejahteraan melalui bekerja di luar negeri.

Dan terlebih bangsa lain akan melihat satu perbedaan karakter perawat Philipina, India dan Indonesia yang menjadi nomor 3 didunia dalam penempatan perawat. Mungkin pasca 2010 banyak negara akan semakin banyak mencari perawat Indonesia, dan ada "rumor" bahwa Kuwait akan kembali merekrut Perawat Indonesia di tahun mendatang ????

SO Be Ready Guys ........ as indonesian nurses








Friday, December 01, 2006

What Are You Doing in AIDS Days 1 December 2006 ; Obstacle Increasing Number HIV-AIDS Victims



What Are You Doing Today ?
1 December 2006 : Obstacle Increasing Number HIV-AIDS cases in Indonesia


Indonesia was alert against increasing number new cases HIV-AIDS among Indonesia population. In Indonesia until December 2006, there is fact that more increasing number HIV-AIDS cases almost 655 person in 3 month (July-September 2006).

Meanwhile one AIDS expert in Indonesia,Dr Syamsu Rizal, says : "I'm afraid that situation is very serious, especialy in the last three years. Increasing number of new HIV cases is very significant, especially coming from the IDU (iv drug user) group, whose always using narcotic, adictif drugs by injection iv together.
"We must do something about that. If not, I think the cases may be not different with Thailand or maybe also with Africa. When I see the new cases in the hospitals, now each day we get 40 to 50 cases admitted to hospital."


Actually we can manage and control HIV-AIDS population in Indonesia, just if government, MOH, NGO, Activist AIDS Prevention Programme, Public Figure (Indonesian Artist), Health professional worker, and Indonesian society was ALERT.

And we as nurses and common people must try to give information in AIDS Prevention Programme, especially to indonesian informal migrant workers in overseas. They become high risk to infected HIV-AIDS just because of lack of knowledge, and sometimes push by the reality in their job environment.

SO This day at least some of us , must be give health campaign in our society. So if each person know how HIV-AIDS "port d entre", maybe we can reduced the increasing number HIV-AIDS in Indonesia. This day celebration is to remind us that HIV-AIDS cases become homework to each person, especially among health care personal.


Friday, November 24, 2006

If One Day was 24 Hour For Job and Productivity As Indonesian Nurses in Overseas


If One Day was 24 Hour For Job and Productivity as Foreign Nurses - For Indonesian Nurses in Overseas

As a nurse sometimes I wonder how hard this job to make accomplish for our customer satisfaction for patient and the doctor. Even those its more hard become foreign nurses, among some part of Indonesian nurses in overseas, which off course they do it because the money reason.

Now a day almost 5000 Indonesian nurses working in out of Indonesian after Indonesian economic crisis in 1998, and undervalue of Indonesia rupiah currency between U$ dollar. Many of them is still young and productive, still eager to get more accomplish in nursing career and continue their nursing education.

Sometimes its hard to believe you can work in overseas as nurses, because our nursing education still reluctant to prepare many nursing student in Indonesia to make ready working in overseas.

Meanwhile if you already worked in overseas such as Kuwait, you will miss some opportunity instead money. Let me explain to you, As we know as nurses we work at shift time : morning (7am – 2 pm), evening (2 pm – 10 pm) and night duty (10 pm – 7 am). But still not all of us will face job hour like that, especially if we working in daily at clinic (no night duty). "Time seen going long", but its trap you between money and opportunity, its hard to believe to choose it.

I try to count it even just only wonder how its came ?

Let says we worked at 8 hour per days, and at 6 days per week , so its mean 8 x 6 = 48 hour/weeks. Base on my title "If one day was 24 hour job" its mean actually we have job hour only for 2 days per week (of course not include time effective work). Its mean 2 days x 4 week = 8 days a month, and 8 x 12 = 96 days/years, WOW ,,,,,,,

For most of us as expatriate nurses here, we have 40 until 60 days per years for annual leave. So its mean total days effective was 96 days for worked and 40 days annual leave, so total 136 days/year. Its mean 356 days per years deducted 136 days equal 220 days lost time.

And you can imagine guys, almost 61.79% our time is hang out. And If you working as foreign nurses here such as 10 years, its mean you just working in 4 years effectively and plus annual leave, and remaining 6 years ? Allahu Kareem

That’s way as a Moslem in Quran Al Asr (Time) explain :
Surah 103 Al-'Asr (Time) Bismillaah ar-Rahman ar-Raheem Wal 'Asr Innal insaana lafee khusr Illal ladhenna aamannu Wa 'amilus saalihaati wa tawaasau bilhaqq Wa tawaasau bis sabr

In the name of Allah, the Beneficent, the Merciful Time is witness that, surely, mankind suffers loss, except for those of faith, Who do good, and become a model of truthful living, and together practice patience and constancy.

http://www.sufism.org/society/salaat/ayats/asr.html

Indeed many of us try to active in nursing organize, learning about Moslem, living in Indonesian society, doing some business, etc, but still "Time is witness that, surely mankind suffer loss, except ……….."

That’s why we must have target, use our strength to brain exercise, keep manage your money and productivity between trap of them. Don’t ever things that you enjoy in here, and you must do something in spare time. Surely mankind suffer loss……

This is only for encourage you to joint our distance learning program with Nursing Faculty of University of Indonesia, to continue your education even now you're in overseas.
nice link :
http://www.findarticles.com/
http://www.icn.ch/

Sunday, November 19, 2006

APLIKASI TELEMETRY DALAM ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT JANTUNG KORONER





APLIKASI TELEMETRY DALAM ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
DI INDONESIA

Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beragam. Tentu saja mulai dari infeksi klasik dan modern, penyakit degeneratif serta penyakit psikososial yang menjadikan Indonesia saat ini yang menghadapi " threeple burden diseases".

Namun tetap saja penyebab angka kematian terbesar adalah akibat penyakit jantung koroner – "the silence killer". Tingginya angka kematian di Indonesia akibat penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 26%. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK adalah 16 %. kemudian di tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4 %. Angka kematian akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk di negara kita. Tingginya angka tersebut, mengakibatkan PJK sebagai penyebab kematian nomor satu. 1)

Sebagian besar PJK terjadi akibat penurunan suplai oksigen (iskemia) pada otot jantung lantaran penyempitan pembuluh koroner oleh pengerasan di dinding dalam pembuluh koroner yang disebut plak aterosklerosis. 2) Penderita penyakit jantung koroner yang mengalami serangan jantung cukup banyak. Di RS Dr Sardjito misalnya, setiap bulannya terdapat sekitar 30-40 pasien yang mengalami serangan jantung dan masuk ke ICCU. ''Sekarang tendensi penderitanya semakin muda. Ada pasien berusia 30 tahun sudah mengalami serangan jantung.'' Kasus serangan jantung pada orang berusia muda lebih kerap disebabkan oleh faktor gaya hidup yang kurang sehat, misalnya terbiasa mengonsumsi makanan berlemak, merokok, dan kurang olah raga. ''Penyakit jantung koroner di usia muda ini lebih banyak diderita oleh pria, sementara wanita biasanya di atas 55 tahun.'' 3).

Angka ini hampir sama di belahan negara dunia lainnya, penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang Amerika dewasa. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:
• 478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
• 1,5 juta orang mengalami serangan jantung.
• 407000 orang mengalami operasi peralihan.
• 300000 orang menjalani angioplasti.
Penyakit jantung, stroke, dan aterosklerosis merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat, yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.4)

Dari hasil pengalaman klinis di Kuwait masalah yang sama dihadapi. Menurut seorang teman yang bekerja di ruang gawat darurat medikal, rata-rata 30 pasien dengan keluhan chest pain (nyeri dada) dan MI (myocard infark) setiap harinya dirawat, dan ini baru dari satu RS di Kuwait saja. Namun ada yang menarik saat dalam perawatan pasien dengan PJK di ruangan medikal/surgikal, yakni ada alat yang dikenal dengan nama TELEMETRY. Alat tersebut akan dibahas dalam tulisan ini, guna membantu mengenalkannya untuk rumah sakit, dokter dan perawat di Indonesia. Sayangnya belum ada informasi atau akses, apakah telemetry telah dipergunakan di RS di Indonesia atau minimal di RS Jantung - Harapan Kita.

Telemetry Dalam Perawatan Pasien dgn PJK/ACS (Acute Coronary Syndrome)

Ada kalanya pasien dengan PJK/ACS saat dirawat di rumah sakit cukup memerlukan perawatan di ruang stabil, seperti di ruang rawat medikal/surgikal tanpa harus dirawat secara intensif di CCU. Disini ada satu alat yang digunakan untuk memonitor irama jantung/sinus rytme dan gambaran rekaman EKG jantung pasien yang dikenal dengan nama telemetry.

Alat ini berukuran sebesar ponsel umumnya diletakkan di dada pasien, dan dapat dimasukkan saku dengan tali pengikat yang dikaitkan dengan elektroda (5 – 6 kabel). Telemetry dilekatkan melalui kabel , dengan tempat sama seperti saat meletakkan patch alat monitor jantung. Sehingga meskipun pasien selalu dianjurkan untuk bedrest/tirah baring bagi penderita PJK/ACS, namun dengan telemetry pasien tidak selalu memerlukan cardiac monitor yang statis.

Sehingga jika pasien tersebut ingin ke toilet ataupun melakukan latihan/exercise, pasien dapat selalu termonitor kondisi jantungnya dengan monitor dari ruang telemetry/CCU. Telemetry bersifat portable dan tidak menyakitkan pasien. Namun apabila pasien ingin mandi atau melakukan prosedur khusus (CT, X-ray, Echocardiogram, dsb), maka telemetry perlu dilepas, karena terdapat rangkaian elektrik dan hantaran gelombang suara yang dapat mengganggu pasien.

Telemetry merupakan alat komunikasi wireless (gelombang suara) yang merubah gelombang suara kedalam bentuk data. Prinsip dasar telemetry adalah menangkap parameter dalam frekuensi gelombang, yang kemudian dirubah kedalam data. Setelah itu data ini dapat ditransfer ke media lain, seperti telepon, jaringan komputer atau melalui serat optic.

Alat ini dalam bidang kesehatan dikenal dengan istilah Bio telemetry atau The Wireless Medical Telemetry Service (WMTS), yang umum dimonitor dari ruang CCU (Coronary Care Unit). Telemtery digunakan pada pasien di ruang medikal/penyakit dalam atau surgikal/bedah , untuk merekam abnormalitas irama/denyut jantung. Pasien dipasang telemetry (dengan 5 – 6 kabel patch), yang dapat langsung merekam dan mengintreprestasikan data irama jantung pasien. Alat ini sangat berguna untuk diagnosis awal kondisi patologi jantung oleh dokter dan membantu perawat melihat kondisi penyakit pasien jantung koroner akut atau kritis. 5)

Berikut adalah beberapa definisi telemetry dari
http://dictionary.reference.com/browse/telemetry antara lain adalah :

1. any of certain devices or attachments for determining distances by measuring the angle subtending a known distance. 2. Electricity. the complete measuring, transmitting, and receiving apparatus for indicating, recording, or integrating at a distance, by electrical translating means, the value of a quantity. 3. to transmit (radio signals, data, etc.) automatically and at a distance, as between a ground station and an artificial satellite, space probe, or the like, esp. in order to record information, operate guidance apparatus, etc.

Secara mudahnya telemetry adalah "satu alat penangkap data yang portable, yang menggunakan sistem transmisi gelombang suara dan tanpa kabel". Atau ada juga yang menyebutnya "ilmu dan tehnologi yang menggunakan instrument pengukuran data menggunakan gelombang suara, dengan tanpa kabel, radio, remote, dari pesawat antariksa, kendaraan bergerak, manusia dan kondisi fisik hewan dsb".

Tentu saja aplikasi telemetry sangat ditunjang dengan kemampuan dokter/perawat dalam membaca ECG (elektocardiogram), namun saat ini telemetry yang ada telah didesain sedemikian rupa terkoneksi dengan program komputer yang langsung menganalisa patologi kelainan jantung pasien. Seperti sinus bradikardia/takikardia, VT (Ventrikel Tacycardia) , AF (Atrial Fibrilasi), MI (myocard infark) yang fatal dapat segera terdeteksi. Sehingga perawat telemetry akan segera menginformasikan ke perawat ruang medikal/surgikal, akan adanya kelainan irama jantung pasien dan perawat di ruangan medikal/surgikal akan melakukan ECG dan menginformasikan ke dokter untuk dapat segera mem-follow up lebih lanjut.

Bagaimana penggunaan telemerty

Pada mulanya alat ini banyak dipergunakan untuk kepentingan militer seperti untuk aero telemetry dalam unmanned air vehicle (UAV)/pesawat tanpa awak untuk pemetaan intelejen, pertahanan sistem angkasa luar, menangkap sinyal rudal dan sistem pertahanan udara. Telemetry bahkan juga di gunakan untuk kepentingan industri minyak dan pabrik kimia untuk menangkap getaran alat-alat di pabrik, untuk kegiatan balap mobil guna mengkaji kecepatan mobil, getaran kendaraan dan fungsi kendaraan; serta untuk kepentingan kegiatan alam bebas, seperti memonitor lokasi hewan di hutan atau laut dengan melalui GPS (Global Positioning System).

Telemetry yang menggunakan transmisi wireless/gelombang suara, dapat memonitor kondisi suatu lingkungan atau parameter lainnya. Alat ini semula banyak digunakan untuk kepentingan satelit angkasa luar, robot bergerak, dan umum dipakai di stasiun angkasa luar seperti the Space Shuttle and the International Space Station (ISS). Alat ini banyak digunakan untuk memonitor kondisi fisik astronot, dan memastikan lingkungan kerja yang adekuat di stasiun angkasa luar. Telemetry juga digunakan oleh Hubble Space Telescope (HST) teleskop angkasa luar terbesar di Amerika Serikat.

Seperti Satelit Lapan-TUBSAT merupakan pengembangan dari satelit eksperimental yang pernah dibangun di TUB (Technical University of Berlin) dan Lapan di Indonesia. Satelit ini membawa sistem komunikasi untuk keperluan telemetry and telecommands (TTC) yang beroperasi pada frekuensi 436,075 Megahertz dengan laju transfer data 1200 bps untuk kepentingan Indonesia. Data video dari sistem kamera dikirimkan ke stasiun bumi melalui sistem komunikasi data pada frekuensi 2220 Megahertz. 7)

Transmiter telemetry terdiri dari beberapa perangkat yaitu sebuah encoder merupakan instrument yang membaca sinyal digital atau analog, modulator dan transmitter wireless dengan antena. Telemetry terdiri dari antena penerima, dan set amplifier radio rekuensi, sebuah demodulator dan alat perekam gelombang suara denyut jantung. Alat ini akan dapat memproses data rekaman denyut jantung dan menganalisanya melalui penghubung komputer. 8)

Telemetry Menangkap Suara dan Irama Denyut Jantung

Gelombang radio yang dipakai untuk telemetry berbeda-beda tergantung tujuan penggunaan alat ini. Untuk kepentingan aero space/kegiatan angkasa luar gelombang yang digunakan di Amerika Serikat adalah 2.300 – 2.390 MHz, sedangkan di Kanada menggunakan gelombang 2.300 – 2.483,5 MHz.

Sedangkan gelombang untuk medical telemetry di AS sendiri menggunakan frekuensi 460 – 470 MHz, namun masih diduga dapat terjadi interference gelombang radio. Wireless Medical Telemetry Service (WMTS) gelombang disana memiliki beberapa frekuensi meliputi 608-614 MHz, 1395-1400 MHz, and 1427-1432 MHz.

Frekuensi gelombang ini masih terus dikaji karena adanya interferensi/pengaruh dari gelombang radio yang digunakan oleh polisi, pemadam kebakaran, taksi dan perusahaan truk, yang dapat mempengaruhi keselamatan pasien.9)

Wireless medical telemetry service (WMTS) adalah sebuah alat telemetry yang digunakan untuk memonitor parameter fisiologi pasien/tanda-tanda vital , umumnya irama jantung yang menggunakan komunikasi jarak jauh dengan gelombang radio / radio-frequency (RF). Komunikasi ini terjadi antara transmitter yang diletakkan di tubuh pasien dan tempat pusat monitor yang tersentral yang umumnya diawasi beberapa orang perawat, melalui komputer. Tentu saja telemetry dapat membantu pasien agar tetap dapat melakukan aktifitas dan tidak terganggu dengan cardiac monitor yang menggunakan koneksi hard-wire dan layar yang berada dekat tempat tidur pasien. 10)

Wireless Medical Telemetry Service (WMTS) di Amerika Serikat sekarang diset dalam frekuensi 608 – 614 MHz, 1395 – 1400 MHz, 1429 – 1432 MHz untuk menghindari interference dari gelombang lainnya. AHA (American Hospital Association) merekomendasikan kelompok kerja (pokja) WMTS, dan mendefinisikan WMT (wireless medical telemetry ) sebagai "the measurement and recording of physiological parameters and other patient-related information via radiated bi- or unidirectional electromagnetic signals"
Bahkan disana telah dibuat aturan lebih lanjut, tentang pelayanan kesehatan yang berhak menggunakan WMTS, termasuk dokter, perawat, dan tehnisi telemetry dan juga pelatihan penggunaannya. Disana telah dibuat aturan tentang peralatan telemetry, batasan power, emisi gelombang suara, sistem proteksi, agar tidak mengganggu gelombang yang digunakan untuk kepentingan proyek angkasa luar AS. Semisal harus berjarak 80 km dari pusat proyek NASA dan berkoordinasi tentang penggunaan gelombang yang digunakan dengan pihak militer.11)

Telemetry merupakan bagian telemedicine. Penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah, komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter, perawat, pasien dan pihak-pihak lain.12)

Penyuluhan Kesehatan Pada Pasien Yang Menggunakan Telemetry

Penyuluhan kesehatan pada pasien dengan penderita penyakit jantung koroner sangat penting. Sehingga peran perawat sebagai tenaga kesehatan sangatlah penting disini, termasuk kepada pasien dengan penggunaan telemetry. Perawat telemetry adalah perawat yang memiliki keahlian tinggi, karena diharapkan mampu menganalisa rekaman EKG dan melakukan asuhan keperawatan yang akurat, serta memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien.

Penderita PJK saat dirawat menggunakan telemetry sangat memerlukan penyuluhan kesehatan. Dalam artikel tentang Teaching patients about telemetry, Squires, Allison, Ciecior, Dana 2000, memberikan satu ilustrasi kasus :.
"Bob Baird, 47, is in your telemetry step-down unit following a myocardial infarction (MI). He's in bed, watching TV, when he goes into supraventricular tachycardia with a rate of 150 beats/ minute. The monitor alarm at the nurses' station sounds, and you hurry into his room. Mr. Baird seems fine, so you ask him about chest discomfort and a few other assessment questions, then call the physician. Mr. Baird doesn't have a display cardiac monitor in his room and, with the memory of his MI fresh in his mind, is getting worried, especially when you administer intravenous adenosine as ordered. Although his heart rate drops to 80 beats/ minute and his rhythm converts to normal sinus rhythm, he's worried. He wonders, Am I really okay? "

Sebagai perawat, apa yang semestinya kita jelaskan dan beri penyuluhan kesehatan terhadap pasien yang menggunakan telemetry ? Ternyata di Amerika Serikat sendiri diperoleh data, bahwa banyak perawat telemetry yang tidak atau sedikit sekali memberikan penyuluhan kesehatan dan informasi tentang telemetry serta asuhan keperawatannya.

Rata-rata litelatur lebih menjelaskan tentang tehnologi telemetry. Namun sedikit sekali yang menjelaskan tentang apa reaksi pasien terhadap telemetry, dan apa yang seharusnya perawat ajarkan tentang telemetry dan alat cardiac monitor yang lain kepada pasien.

Dari hasil penelitian terhadap 43 pasien CCU yang menjalani bedah jantung , didapatkan 63% pasien tidak mendapatkan penjelasan tentang telemetry. Sebagian besar mereka senang jika semua informasi tentang tindakan dijelaskan terlebih dulu. Alasan mengapa perawat tidak menjelaskannya, adalah karena keterbatasan waktu. Dan sebagian besar perawat menganggap tehnologi ini sudah biasa, namun tentu saja berbeda dengan asumsi pasien yang tentu belum memahami tentang alat ini.13)

Ada satu studi yang pernah dilakukan oleh Theresa Reilly, Humbreck, J Rejck di Abington Memorial Hospital, 2002 tentang penggunaan Nurse-managed model dalam perawatan pasien dengan telemetry di ruang medical-surgikal unit. Studi ini menggunakan model retrospektif/cohort dimana perawat telemetry yang telah bersertifikasi menggunakan kriteria penilaian dokter - untuk mengakaji kondisi 1000 pasien yang menggunakan telemetry selama 5,5 bulan. Hasil yang didapatkan ternyata jumlah jam pemasangan telemetry lebih singkat 39.8 jam dibandingkan dengan 62 jam dengan model manajemen telemetry biasa. 76 pasien, dari total 1000 pasien membutuhkan perawatan lebih lanjut (CCU) guna mendapatkan perawatan lebih intensif. 14)

Perawat telemetry

Di Amerika Serikat khususnya perawat telemetry adalah perawat yang paling dicari dan digaji lebih mahal dari perawat lainnya. Coba saja anda klik lewat search engine google kata "telemetry nurses" maka akan banyak sekali lowongan kerja untuk itu disana.

Perawat telemetry melakukan asuhan keperawatan yang menghubungkan pasien dengan mesin pengukur denyut jantung, frekuensi pernapasan, saturasi oksigen dalam darah, dan informasi EKG. Alat kecil ini dihubungkan dengan layar komputer dimana perawat telemetry dapat memonitor, sehingga selanjutnya dapat menentukan diagnosa keperawatan secara tepat dan cepat.

Salah satu komponen utama perawat telemetry adalah pendidikan. Perawat telemetry harus memiliki kemampuan dasar tentang tehnologi kedokteran dan pengobatan untuk penyakit kardiovaskular, sering menghadiri seminar, dan pendidikan kursus tambahan seperti ACLS (AcuteAdvanced Cardio Live Support) dan Kursus EKG. Mereka juga harus mampu memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang diet, exercise, pengobatan, pembatasan aktifitas pasien, dsb.

Perawat telemetry umumnya berhubungan dengan pasien yang memiliki riwayat bedah jantung yang mendapatkan pengobatan khusus gangguan jantung. Sehingga pengetahuan tentang EKG, patofisiologi gangguan jantung khususnya aritmia jantung, asuhan keperawatan dan pengalaman klinis khususnya di CCU sangat diperlukan.15)

Nur Martono
base on my daily saw

Daftar Pustaka :
1. http://www.suaramerdeka.com/harian/0602/20/kot06.htm
2. http://www.sinarharapan.co.id/
3. http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/
4. http://id.inaheart.or.id/?p=49
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Telemetry
6. http://dictionary.reference.com/browse/telemetry
7. http://kompas.com/kompas-cetak/0512/02/muda/2256755.htm
8. http://whatis.techtarget.com/
9. http://www.fda.gov/cdrh/safety/111605-wmts.html
10. http://www.fcc.gov/Bureaus/Engineering_Technology/
11. http://www.fda.gov/cdrh/emc/wmt-about.html
12. http://www.idionline.org/iptek-isi.php?news_id=1003
13. http://www.findarticles.com/
14. http://www.aacn.org/AACN/
15. http://www.nursingdegreeguide.org/articles/


Saturday, November 11, 2006

Undangan Training and Workshoop Blog - HKN 2006 untuk Perawat Indonesia di Kuwait



PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA BRANCH KUWAIT

INDONESIAN NATIONAL NURSES ASSOCIATION IN KUWAIT (INNA-K)

جمعيه التمريض الاندونيسي في الكويت

Secretary : Al-Nuroh Building 4th Floor, Flat No. 19, Reggae, Kuwait telp:+9656796899; +9656713860

http://www.inak.tk. ; http://www.inna-ppni.or.id PO BOX .26109, safat 13121, Kuwait City


Dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN 2006) Mengundang Teman-Teman Perawat Indonesia di Kuwait untuk mengikuti kegiatan "TRAINING AND WORKSHOOP NURSING BLOG/WEBLOG "(Aplikasi Tehnologi Informatika melalui Internet untuk Perawat ).

Materi Pelatihan :
1. Dasar-dasar Pengenalan Blog
2. Penulisan Artikel, sitasi dan link
3. Template dan Desain Blog
4. Posted, upload gambar dan Media suport Blog
5. Dasar-dasar HTML (HyperText markup language)
6. Blog, Google Adsense dan pendukung DL (distance learning/e-learning) program S1 Keperawatan FIK UI

WAKTU dan TEMPAT Kegiatan :
Waktu : Kamis, 30 Nopember 2006 (8 am - 4 pm)
Tempat : KBRI Kuwait, Kaifan, Kuwait City

Persyaratan peserta :
1. Tertarik di bidang aplikasi internet
2. Telah memahami minimal penggunaan dasar-dasar komputer : ms word /notepad
3. Membayar biaya Training 1 KD (termasuk konsumsi, starter kid dan sertifikat)

Pendaftaran peserta :
Hubungi
Nur Martono di http://www.nurmartono.blogspot.com/
Hendar http://sunandar-on-network.blogspot.com/
Sandi http://www.abuhukma.blogspot.com/
Khomsah http://www.dunia-maharani.blogspot.com/
Maruf Hadi http://www.hadi-creativity.blogspot.com/
Rara http://www.diabetesnursing.blogspot.com/

bisa tinggalkan pesan di kotak pesannya
Atau melalui Koordinator Region masing-masing

  • Peserta dibatasi 50 orang
  • Untuk yang memiliki laptop dimohon langsung membawa nya sehingga data dapat langsung di save
BONUS :
Informasi terbaru terbaru tentang program distance learning Sarjana Keperawatan +Ners FIK UI tahun Ajaran 2007/2008, yang akan mengadakan visitasi dan seleksi di awal tahun 2007 sehingga diharapkan calon mahasiswa program ini telah memiliki blog yang dapat link dengan e-learning DL S.KEP FIK UI

Target : Tahun Baru mendatang tercipta 100 blog keperawatan Indonesia dari Kuwait
Indonesian nurses in Kuwait is the leader of nursing blog of Indonesia

Amien................... Bidang Pendidikan dan Pengembangan profesi INNA-K




Thursday, November 02, 2006

INDONESIAN HEALTH DAY IN KUWAIT


INDONESIAN HEALTH DAY
IN KUWAIT
30 NOVEMBER – 1 DECEMBER 2006
By : Indonesian National Nurses in Kuwait (INNA-K)
http://www.inak.tk/


1. Background

Every year Indonesian community in Indonesia and in every country around the world celebrate Indonesian Health Day on 12th November. This year has been the 42nd anniversary, and this year the main topic is "To Achieve Indonesian Health for All Society".

Its clear that health is human right to the people, indeed health is important to the future and for the next generation. We commit to make health behavior is important to be a life style to improve awareness in society about preventive and promoted health, more important than curative and rehabilitative part. Upon the Indonesian Health 2010 vision which always emphasizes the important of health environment, health habit and life style, accessibility to good health care and equality in health service to all society.

Especially Indonesian communities in Kuwait are always reminding importance of The New Paradigm in health. That's why among 50.000 Indonesian who live in Kuwait, especially around 700 Indonesian nurses plan to do health activity to celebrate this anniversary.

In the mean time this is the 3rd times in Kuwait - Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNAK), joint with Indonesian Embassy and Indonesian Society included Blood Bank Kuwait planning to do some activity.


2. Goal

To increase health awareness in prevention and promotion of health life style :
  1. Increase care and attention Indonesian people who live in Kuwait to donor their blood to other people in Kuwait, by Kuwait Blood Bank
  2. By giving information and awareness about AIDS Information and Prevention Program by AIDS Seminar
  3. Improve Indonesian cooperation in Health in Kuwait Government and Kuwait Organisasition
  4. By training and workshop in informative health : "blog" part of health campaign through internet

3. Main activity

  1. Blood Donor from Indonesian Society in Kuwait
  2. AIDS Seminar : Prevention and information about the disease for a women
  3. Training and workshop Health's Blog/Weblog
  4. Sport Activity in Indonesian Embassy
  5. Health environment activity in Indonesian Embassy

4. Target number of participant

  1. Blood donor 150 people among Indonesian Society in Kuwait
  2. AIDS Seminar 150 people especially women
  3. Training and workshop Blog/Weblog : 100 people
  4. Sport activity : 50 people
  5. Health Environment : 100 people

5. Schedule and time

All activity will conduct at 29th November – 1st December 2006, in Indonesian Embassy in Kuwait, Kaifan, Kuwait

6. Organization of Plan

Chairman of Responsibility : Indonesian Ambassador in Kuwait
Chief of Activity : Siswanto M. Muhammad
Head of Project Officer : Aldy Purmalindra
Secretary : Tulus Gatot Widodo and Dudy Nurdiman
Finance : Nurlaley
Public Relation : Dwi Sugianto, Muhammad Aidil Fitri, Ridwan Jamaluddin, Wahidno, Tendy Rustandi
Blood Donor Activity : Kuwait Blood Bank, Batrial Ihsan, Syamsu Hidayat, Widyastuti,Budi Supriyanto, Maftuh
AIDS Seminar : Sifing Lestari, Rani, Afi Lutfianti, Elly Muhlihatin, Anggun Trisoko, Dudi Hidayat, Alfiera, Catri
Training and Workshop
Health Blog/Weblog : Nur Martono, Maruf Hadi, Hendar, Robiun, Sandy
Sport Activity : Raharjo, Bergi Fransiscus, Indra Juniarto, Endi Suradi, Iyang, Autri, Idham
Health Environment : Mustar, Hanafi Afrianto, Rini, Tanti, Mohd. Yusuf, Ali, Agus Suryadi

We looking for Kuwait Company to become our counterpart


SPONSORSHIP REWARD
1. Major sponsor (Type A)
Reward for company of sponsor :
• Big logogram and company name in the back side of t-shirt , the banner , the prize, stand counter in ceremony activity, Logogram in Indonesian Nurses Website and Indonesian Nurses booklet for 1 year

2. Medium Sponsor (Type B)
Reward for company of sponsor :
• Big logogram and company name in front side of t-shirt (medium size), the banner (medium size), prize , Logogram in Indonesian Nurses Website , Indonesian Nurses booklet for 6 month

3. Participant Minor Sponsor (Type C)


REMARKS : For Indonesian Citizen in Kuwait can able attend and participate all this activity, and please give this information to your friends

Thank you