Berani Menjadi "Nursepreneur"
("Entrepreneur" Perawat
Atau Perawat "Entreprenuer")
Perawat adalah sebuah profesi bidang kesehatan yang saat ini memiliki peran terdepan dalam memberikan tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun tak bisa dipungkiri juga bahwa kesejahteraan seorang perawat penting sekali, agar pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien/pasien dapat berhasil optimal.
Dilain pihak perkembangan profesi lain diluar bidang keperawatan semakin maju semisal kedokteran, kesehatan masyarakat/public health, dsb. Lebih karena mereka terus melakukan transformasi dan lebih cepat memodifikasi makna sebuah "profesi" itu sendiri.
Ada sebuah harapan baru tentang profesi perawat di Indonesia, yang dapat dikembangkan dalam upaya alternatif solusi "pengangguran terdidik" perawat Indonesia. Saat ini upaya penempatan perawat di luar negeri altenatif utamanya, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan perawat. Namun ada yang sedikit terlupakan dan justru telah banyak dilakukan profesi lain yakni sebuah kata "entrepreneur", yang diterapkan secara nyata.
Namun ada yang menarik perhatian saya, saat melihat sebuah tema yang diangkat dalam salah satu seminar. Seminar nasional bertajuk "Nursing Entreprenueurship – Membangun Jiwa Entrepreneur Perawat" yang dilaksanakan oleh sekelompok mahasiswa keperawatan. Ini bisa jadi merupakan refleksi, sebuah harapan baru yang mereka coba angkat.
Memahami kata "Entreprenuer" dalam keperawatan
Ada satu perasaan aneh saat membaca satu testimoni dari Danielle D. Shapiro, RN, BSN, CMSRN, Legal Nurses Chairman - Shapiro Medical Legal Consulting Las Vegas, NV yaitu " Saya sangat senang masuk dalam Nurse Entrepreneur Network (NEN) sebuah kelompok "Nursepreneurs.". Dia menyatakan kepuasaannya setelah menyelesaikan sebuah teleclass "Get Clients Now !" – sebuah kelas program yang dibuat oleh NEN untuk meningkatkan minat perawat di Amerika dalam bidang kewirausahaan.
Tentu saja dengan rata-rata basic salary/gaji pokok U$ 20 – U$ 40/hour (kurang lebih kalau dikonversikan Rp. 180.000,- – Rp. 360.000,-/jam) untuk seorang RN di Amerika Serikat, dengan keahlian dan gelar Danielle - apa mungkin masih kurang untuknya. Sehingga ada pertanyaan yang lantas bergulir; bagaimana mungkin dengan income sedemikian Danielle masih melakukan aktifitas tersebut ?
1 ) http://www.nurse-entrepreneur-network.com/index.php
Entrepreneur sebuah kata berasal dari bahasa Perancis yang bermakna sebagai seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture(bisnis) yang terkadang dikaitkan dengan pengambilan resiko. Dalam konteks yang lebih luas terkadang entrepreneur disinonimkan dengan "founder". Secara umum entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak selalu. Seorang entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk dalam market baru., baik itu bersifat profit ataupun non profit. Prof W.Long menyebutkan istilah dari bahasa jerman "unternehmer", dan "unternehmergeist" (spirit of entrepreneurship).
Sebagian besar kita telah mengenal diluar negeri nama seperti Bill Gates (Microsoft Founder), Oprah Winfrey (entertainment), Martha Steward (media, dan kerajinan rumah), dsb. Atau di Indonesia nama-nama seperti Martha Tilaar, Tantowi Yahya, dsb-nya. Mereka adalah sebagian kecil saja dari entrepreneur, karena dalam artian yang lebih luas terdapat istilah-istilah politikal entrepreneur, bisnis entrepreneur, atau market entrepreneur. Memang semuanya akan lebih dikaitkan dengan model kapitalisme ala barat.
Sekarang yang menjadi pertanyaan apakah mungkin perawat yang memang berkonotasi dengan bentuk pelayanan memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien yang sedang menderita sakit, mampu menerapkan aspek entrepeneur ? Jawab saya ya bisa – menjadi NURSEPRENEURS.
John G. Burch menuliskan, Entreprenuer memiliki sifat :
- Berhasrat mencapai prestasi
- Seorang Pekerja keras
- Ingin bekerja untuk dirinya
- Mencapai kualitas
- Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
- Optimis
- Berorganisasi
- Berorientasi kepada keuntungan
2 ) http://en.wikipedia.org/wiki/Entrepreneur
Sehingga seandainya ada seseorang yang berprofesi apapun dia, asal menerapkan 8 aspek sifat entrepreneur dalam kehidupan sehari-harinya maka dapat dikatagorikan sebagai entrepreneur, termasuk seorang perawat. Menurut saya mudahnya adalah seorang perawat yang memiliki jiwa wirausaha.
Kenapa jiwa wirausaha penting saat ini untuk semua profesi sekalipun, lebih karena berapapun penghasilan kita maka pemenuhan 4 kuadrant penghasilan (employee, self employee, bisnis dan investasi ) versi Robert T Kiyosaki?? adalah mutlak.
Kiat Menjadi Nursepreneur
Seorang nursepreneur dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur. Seorang perawat entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya seorang perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan "bisnis" dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada.
Menjadi seorang intrapreneur lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat melangkah menjadi entrepreneur. Tentu saja ini berbeda dengan apa yang umumnya perawat lakukan, dan bukan bekerja di RS yang tentu saja yang secara alamiah bukan tempat "berbisnis".
Ketrampilan dan karakter perawat yang diperlukan berbeda sekali, mesti memiliki semangat wirausaha, memulai sendiri, bertanggung jawab secara keuangan, mencoba hal baru, dan berani. Anda sebagai perawat juga dituntut memiliki jiwa sales, customer services, budgeting, forecasting dan manajemen.
3) http://www.nurse-entrepreneur-network.com/public/151.cfm
Secara mudahnya lebih baik menjadi perawat intrapreneur dulu saja, sambil bekerja dalam satu institusi bisnis atau sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha. Setelah kita yakin siap, maka bisa langsung terjun dalam entrepreneurship – bisnis sendiri.
Kiat utamanya menurut saya yah - Bismillah, dimulai saja, mencoba, berani beresiko, dan jangan banyak mikir untuk menjadi perawat intrepreneur. Sebagai contoh banyak teman-teman perawat disini (di Kuwait – red) yang kalau ditanyakan apakah ingin bekerja sebagai perawat kembali di Indonesia nanti (saat resign), lebih banyak menjawab TIDAK. Sehingga banyak dari mereka yang telah merintis berbagai jenis usaha – bisa berhubungan dengan dunia keperawatan/kesehatan atau bahkan tidak sama sekali.
Banyak teman perawat yang selalu setiap annual leave (cuti tahunan) mulai merintis membuka bidang usaha baru, yang entah dikelola keluarga/teman, atau membuat kontrakan, transportasi, buka toko obat, bisnis fotocopy, makanan, property, wartel/warnet, usaha komputer, service hp, bengkel, dsb. Mereka memiliki keyakinan bahwa dalam bidang pekerjaan apapun, yang namanya income harian, mingguan, bulanan, tahunan dan "dadakan", serta income antar negara (income di LN dan di Indonesia ) semuanya penting terpenuhi..
BACA : http://wirausahakita.blogspot.com/
Bekerja di LN juga menurut saya adalah langkah awal menjadi nursepreneur kalau kita berpikir seperti itu, mengembangkan kewirausahaan dimanapun kita berada. Memang seandainya penghasilan sebagai perawat di LN mencapai 10 x lipat rata-rata penghasilan perawat di Indonesia, mungkin akan menjadi liabilitas kalau kita tidak SMART. Dengan mengembangkan wirausaha dan investasi kita di Indonesia, maka mungkin saja bekerja menjadi perawat di LN adalah ASET.