BISI kembali bercocok tanam, TP 3500
Indonesia adalah negara agraris, komoditas seperti sawit, jagung, singkong, coklat adalah unggulan negara kita sejak dulu. Emiten seperti AALI, UNSP, TBLA, SGRO, SMAR, GZCO (sawit); BUDI, SOBI (singkong); serta BISI (jagung), coklat (DAVO) adalah emiten yang selama ini menekuni bidang tersebut.
Cuti ini kalinya juga saya ditawari beberapa teman untuk melakukan investasi di bidang pertanian; "wah kenapa tidak,,oke2 saja ???". Saya berencana bersama beberapa teman mengelola "dari jarak jauh" sektor agrobisnis juga. Di propinsi "Serambi Mekah - Aceh", why not ???
Murah meriah "satu hektar = 1 lot saham AALI". Kenapa tidak ..... saham dikombinasi properti, likuid dan non likuid, kota dan desa, tehnologi dan tradisional. Selalu kombinasikan investasi anda....doakan saja saya cuti ini bisa jalan-jalan sambil "kunjungan kerja" opss "kunjungan investasi" ke Aceh. Cuti tahun lalu ada juga yang ajak saya ke Wamena, namun gagal karena keterbatasan waktu cuti.
Kembali ke BISI,
TP akhir tahun 3500, bagus untuk momentum trading tetap "average down", lihat prediksi TP HEXA yang telah terlampaui sebelum akhir tahun,,,hebat HEXA. Tetap masuk dengan perlahan dan coba tetap "trading jangka pendek" dahulu, sampai resisten IHSG 1500 yang telah tembus, tergedor 2 kali. "Awas Bulltrap".
BISI mau GC MA 5 dan MA 20, swing kedua mudah2an disertai volume yang tinggi, dan bertahan menuju ke 2000. Ingat BISI penyeimbang indeks ....
SO oversold, RSI murah. "Ambil cangkulmu, kita bekerja jagung kutanam ".
Laba BISI Melonjak 165,26% : Naiknya Penjualan Bersih
Jumat, 03 April 2009 11.30 WIB
(Vibiznews – Stocks) – Emiten benih palawija, PT BISI International (BISI) selama tahun lalu membukukan perbaikan kinerja. Laba bersih BISI tahun 2008 adalah sebesar Rp 398 Milyar atau naik sebesar 162,26% dari tahun 2007 yang sebesar Rp 150 Milyar. Hal ini membuat asset juga naik dari Rp 892 Milyar menjadi Rp 1,662 T selama tahun 2008 lalu.
Analisis Divisi Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting melihat kenaikan tersebut karena naiknya penjualan perseroan sebesar 83,01% menjadi Rp 1,627 Trilyun dari sebelumnya yang sebesar Rp 889 Milyar.Selain itu kenaikan kinerja perseroan juga dikarenakan naiknya marjin. Marjin laba usaha perseroan naik dari 26,27% menjadi 35,27% selama tahun 2008. Hal ini menunjukkan BISI semakin efisien dalam kinerja operasional.
Berdasarkan laporan kepemilikan emiten per Januari, terlihat bahwa investor asing masih menjadi pemain dominan atas saham BISI. Pemodal asing menguasai sebanyak 40,86% saham, sementara pemodal domestik menguasai 4,66% saham sedangkan sisanya yaitu sebanyak 54,48% dikuasai oleh pihak pendiri BISI yaitu Agrindo Pratama, CP Agricultura, Cipta Pertiwi dan Midsummer Ltd.
Besarnya minat asing atas saham BISI menunjukkan bahwa saham BISI memiliki prospek yang baik dimasa depan. Hal ini sangat wajar karena industri palawija masih akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk nasional. Apalagi BISI adalah satu-satunya emiten yang bergerak di bidang benih palawija saat ini.
BISI sendiri sangat optimis pada tahun ini kinerja akan lebih baik walaupun ada ancaman perlambatan ekonomi nasional. Pada tahun ini perseroan menargetkan laba tumbuh sebesar 44,7% bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. Hal ini akan ditunjang dari target pendapatan sebesar Rp 2,6 Trilyun.
No comments:
Post a Comment