Thursday, May 24, 2007

Pulse Oximetri : Alat Bantu Untuk Perawat




Aplikasi Pulse Oximetry Di Rumah Sakit

Alat Bantu untuk Perawat

Pulse oximetry adalah salah satu metode penggunaan alat untuk memonitor keadaan saturasi O2 dalam darah (arteri) pasien, untuk membantu pengkajian fisik pasien, tanpa harus melalui ABG/Analisa Gas Darah.

Pulse oximetry saat ini telah menjadi alat yang baku untuk memonitor keadaan pasien pre operasi, menjadi indikator status sistem pernapasan dan kardiovaskular pasien. Selama ini alat pulse oximetry sangat berguna di ruang ICU, ruang recovery post operasi, saat pasien di anastesi, atau juga di ruang penyakit dalam/bedah untuk pasien dengan observasi jantung dan parunya. Tehnik pulse oximetry sangat mudah dan dengan cepat dapat diajarkan kepada perawat, pasien dan keluarga sekaligus.

Pulse oximetry mengukur saturasi oksigen dalam pembuluh darah arteri terutama dalam Hb (hemoglobin). Tehnologi ini sebenarnya cukup rumit, namun secara umum terdiri dari dua prinsip dasar. Pertama adalah absorpsi dari gelombang cahaya yang berbeda dari Hb yang memiliki tingkat kadar oksigen yang berbeda. Dan yang kedua, transmisi pada jaringan tubuh memilki komponen impuls yang menghasilkan satu gelombang cahaya, yang terjadi akibat perbedaan volume darah yang menghasilkan denyut nadi.

Fungsi dari pulse oximeter sangat terpengaruh oleh berbagai macam variable, seperti ambient light, nilai Hb (Hemoglobin), irama dan kekuatan denyut nadi, vasokontriksi pembuluh darah arteri dan fungsi jantung. Alat pulse oxymetri tidak mengindikasikan keadaan ventilasi pasien, tetapi lebih menggambarkan keadaan oksigenasi dalam darah arteri (perfusi). Dan mungkin saja keadaan hipoksia dapat terdeteksi lebih cepat saat alat ini mendeteksi adanya penurunan saturasi oksigen.



Tip penggunaan alat pulse oksimetri
  • Colok kabel pulse oksimetri ke soket listrik, untuk pengisian baterainya
  • Nyalakan pulse oksimetri tunggu beberapa saat untuk melakukan kalibrasi dan mentest alat
  • Pilih tombol yang akan disesuaikan (pilihan parameter) dan angka rendah/tingginya (umumnya dibawah 85% O2 saturasi ) alat ini di set untuk berbunyi alarmnya, dan denyut nadi (dibawah 60 x/min atau diatas 100 x/min)
  • Berikan waktu beberapa saat untuk alat ini mendeteksi denyut nadi dan menghitung saturasi oksigen
  • Lihat juga tampilan gelombang, sehingga tanpa adanya tampilan gelombang pembacaan hasil tidak bermakna
  • Lihat pembacaan hasil jika semula 99% dan langsung drop 85% maka saturasinya dianggap tidak bermakna

Sebagai perawat tentu saja alat ini membantu sekali untuk membuat rencana asuhan keperawatan misalnya untuk menegakkan diagnosa keperawatan : Gangguan perfusi jaringan atau Inadekuat bersihan jalan napas (Data objektif pendukungnya : O2 saturasi kurang dari 85%)











No comments: