Grup Sinarmas miliki 6,2% saham Bakrie Telecom
JAKARTA: Grup Sinarmas melalui PT Sinar Mas Sekuritas akhirnya memiliki 6,2% atau 1,76 miliar saham operator telekomunikasi yang berbasis CDMA PT Bakrie Telecom Tbk setelah membeli saham itu dari pasar dengan harga Rp51-Rp65 per saham.
Kepemilikan saham oleh Sinar Mas itu tertuang dalam laporan Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar kepada Bursa Efek Indonesia pada 12 Desember.
Dengan perpindahan saham itu, manajemen Bakrie Telecom tidak bisa mengelak lagi mengenai adanya kepemilikan saham oleh Grup Sinarmas di operator penyedia layanan Esia tersebut.
Direktur Bakrie Telecom Rakhmat Junaidi ketika dikonfirmasi mengatakan akan mengecek informasi tersebut. "Saya belum bisa berkomentar. Saya akan cek."
Sebelum adanya laporan itu dirilis oleh Ficomindo, Bisnis memberitakan mengenai rencana Grup Sinarmas yang ingin membeli 20%-60% saham Bakrie Telecom pada 31 Oktober.
"Porsi kepemilikan saham itu merupakan tahap awal. Grup Sinarmas nantinya terus menambah porsi kepemilikan hingga menjadi 20%," ujar sumber Bisnis yang mendengar informasi itu.
Apabila dikalkulasi, Grup Sinarmas, yang juga memiliki operator telepon berbasis CDMA PT Smart Telecom, mengeluarkan dana Rp89,76 miliar-Rp114,4 miliar untuk membeli saham Bakrie Telecom dari pasar.
Grup Sinarmas, tuturnya, juga merupakan satu dari enam calon investor yang berminat membeli 543 menara telekomunikasi yang terdiri atas 123 menara green field dan 420 roof top.
"Sinarmas masih melihat satu per satu dari menara yang akan dijual itu. Yang pasti Sinarmas akan melihat yang kondisinya bagus. Misalnya dari 543 itu yang bagus hanya 300 menara, hanya itu yang dibeli," tuturnya.
Sumber itu menambahkan Grup Sinarmas mengucurkan pinjaman Rp300 miliar ke Grup Bakrie. "Pinjaman itu merupakan talangan, tetapi Sinarmas juga mendapat saham tertentu seperti Bakrie Telecom dan saham PT Bumi Resources Tbk," katanya.
Seiring dengan masuknya Sinar Mas Sekuritas, Credit Suisse Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd-BTEL juga memiliki 8,08% saham atau 2,3 miliar saham Bakrie Telecom, sedangkan PT Bakrie & Brothers Tbk menguasai 22,43% saham operator Esia itu. Saham emiten berkode BTEL itu pada Jumat pekan lalu ditutup naik 2% ke Rp51.
JAKARTA: Grup Sinarmas melalui PT Sinar Mas Sekuritas akhirnya memiliki 6,2% atau 1,76 miliar saham operator telekomunikasi yang berbasis CDMA PT Bakrie Telecom Tbk setelah membeli saham itu dari pasar dengan harga Rp51-Rp65 per saham.
Kepemilikan saham oleh Sinar Mas itu tertuang dalam laporan Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar kepada Bursa Efek Indonesia pada 12 Desember.
Dengan perpindahan saham itu, manajemen Bakrie Telecom tidak bisa mengelak lagi mengenai adanya kepemilikan saham oleh Grup Sinarmas di operator penyedia layanan Esia tersebut.
Direktur Bakrie Telecom Rakhmat Junaidi ketika dikonfirmasi mengatakan akan mengecek informasi tersebut. "Saya belum bisa berkomentar. Saya akan cek."
Sebelum adanya laporan itu dirilis oleh Ficomindo, Bisnis memberitakan mengenai rencana Grup Sinarmas yang ingin membeli 20%-60% saham Bakrie Telecom pada 31 Oktober.
"Porsi kepemilikan saham itu merupakan tahap awal. Grup Sinarmas nantinya terus menambah porsi kepemilikan hingga menjadi 20%," ujar sumber Bisnis yang mendengar informasi itu.
Apabila dikalkulasi, Grup Sinarmas, yang juga memiliki operator telepon berbasis CDMA PT Smart Telecom, mengeluarkan dana Rp89,76 miliar-Rp114,4 miliar untuk membeli saham Bakrie Telecom dari pasar.
Grup Sinarmas, tuturnya, juga merupakan satu dari enam calon investor yang berminat membeli 543 menara telekomunikasi yang terdiri atas 123 menara green field dan 420 roof top.
"Sinarmas masih melihat satu per satu dari menara yang akan dijual itu. Yang pasti Sinarmas akan melihat yang kondisinya bagus. Misalnya dari 543 itu yang bagus hanya 300 menara, hanya itu yang dibeli," tuturnya.
Sumber itu menambahkan Grup Sinarmas mengucurkan pinjaman Rp300 miliar ke Grup Bakrie. "Pinjaman itu merupakan talangan, tetapi Sinarmas juga mendapat saham tertentu seperti Bakrie Telecom dan saham PT Bumi Resources Tbk," katanya.
Seiring dengan masuknya Sinar Mas Sekuritas, Credit Suisse Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd-BTEL juga memiliki 8,08% saham atau 2,3 miliar saham Bakrie Telecom, sedangkan PT Bakrie & Brothers Tbk menguasai 22,43% saham operator Esia itu. Saham emiten berkode BTEL itu pada Jumat pekan lalu ditutup naik 2% ke Rp51.
No comments:
Post a Comment