Jakarta - IHSG benar-benar cerah ceria di awal pekan ini. Penurunan harga BBM memberikan harapan baru bagi bergairahnya perekonomian Indonesia, sehingga membantu mengangkat IHSG hingga 7% lebih.
Pada penutupan perdagangan saham Senin (15/12/2008) IHSG menguat 96,310 poin (7,63%) menjadi 1.359,278. Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi sebanyak 63.286 kali, dengan volume 2,368 miliar unit saham, senilai Rp 2,3 triliun.
Berikut review IHSG oleh eTrading Securities:
Positive manic monday mewarnai IHSG hari ini dengan ditutup meroket 7,62% ke level 1.359,278 atau terbesar sejak 4 November 2008. Semua sektor ditutup di zona hijau dengan rata-rata kenaikan sebesar 5%. Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor finansial dengan kenaikan sebesar 10,9% disusul mining 7,9% dan agribisnis 7,5%.
Kenaikan tajam indeks dipicu oleh sentimen positif kebijakan mendadak pemerintah yang memutuskan penurunan harga BBM dan solar menjadi masing-masing Rp 5.000/ltr dan Rp 4.800/ltr sejak tadi malam atau berselang hanya 14 hari sejak penurunan pertama Rp 500/ltr menjadi Rp 5.500/ltr pada 1 Desember 2008.
Investor berharap penurunan harga BBM dapat kembali menggairahkan kondisi perekonomian yang sedang lesu dari sisi kebijakan fiskal selain kebijakan moneter dengan telah menurunkan BI rate menjadi 9,25% sehingga investor melihat tekanan inflasi akan mereda di 2009.
INILAH.COM, Jakarta -
Pada penutupan perdagangan saham Senin (15/12/2008) IHSG menguat 96,310 poin (7,63%) menjadi 1.359,278. Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi sebanyak 63.286 kali, dengan volume 2,368 miliar unit saham, senilai Rp 2,3 triliun.
Berikut review IHSG oleh eTrading Securities:
Positive manic monday mewarnai IHSG hari ini dengan ditutup meroket 7,62% ke level 1.359,278 atau terbesar sejak 4 November 2008. Semua sektor ditutup di zona hijau dengan rata-rata kenaikan sebesar 5%. Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor finansial dengan kenaikan sebesar 10,9% disusul mining 7,9% dan agribisnis 7,5%.
Kenaikan tajam indeks dipicu oleh sentimen positif kebijakan mendadak pemerintah yang memutuskan penurunan harga BBM dan solar menjadi masing-masing Rp 5.000/ltr dan Rp 4.800/ltr sejak tadi malam atau berselang hanya 14 hari sejak penurunan pertama Rp 500/ltr menjadi Rp 5.500/ltr pada 1 Desember 2008.
Investor berharap penurunan harga BBM dapat kembali menggairahkan kondisi perekonomian yang sedang lesu dari sisi kebijakan fiskal selain kebijakan moneter dengan telah menurunkan BI rate menjadi 9,25% sehingga investor melihat tekanan inflasi akan mereda di 2009.
INILAH.COM, Jakarta -
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (15/12) diwarnai dengan maraknya aksi borong saham, terutama saham-saham unggulan. Hasilnya, indeks melompat tinggi seiring dengan penguatan Wall Street.
Pasar langsung merespons positif penguatan indeks Dow Jones sebesar 64 poin di tengah harapan pemerintah AS akan melakukan langkah baru untuk menyelamatkan sektor otomotif.
Selain itu, rebound harga minyak mentah di pasar Asia di kisaran US$ 46 per barel, ikut menyumbang sentimen negatif terhadap bursa lokal, terutama saham-saham unggulan.
Sektor tambang menjadi sektor dengan lonjakan indeks paling tinggi, yaitu 69,3000 poin di level 939,15. Lompatan indeks terbesar kedua adalah agribisnis yang sebesar 64,6900 poin di level 920,71.
IHSG ditutup melonjak 96,310 poin di level 1.359,28, indeks LQ45 melompat 25,6600 menjadi 274,76, dan JII naik 16,1399 poin menjadi 219,13.
Tercatat 125 saham menguat, 26 saham melemah dan 41 saham lainnya stagnan. Volume perdagangan tercatat 2,166 miliar lembar saham senilai Rp 2,173 triliun.
Sejumlah saham yang menguat adalah saham bluechips seperti Multi Bintang Indonesia (MLBI) yang melompat Rp 6.000 menjadi Rp 55.000, Astra Int'l (ASII) menguat Rp 850 menjadi Rp 10.550, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 800 menjadi Rp 9.900, TB Bukit Asam (PTBA) melompat Rp 750 menjadi Rp 7.550, dan Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang naik Rp 650 menjadi Rp 11.150.
Sedangkan saham-saham yang melemah di antaranya Goodyear Indonesia (GDYR) melorot Rp 800 menjadi Rp 7.250, Samudera Indonesia (SMDR) rontok Rp 250 menjadi Rp 2.700, Ultrajaya Milk (ULTJ) melemah Rp 40 menjadi Rp 760 dan Citra Marga Nusaphala (CMNP) melemah Rp 30 menjadi Rp 900.[tra]
Selain itu, rebound harga minyak mentah di pasar Asia di kisaran US$ 46 per barel, ikut menyumbang sentimen negatif terhadap bursa lokal, terutama saham-saham unggulan.
Sektor tambang menjadi sektor dengan lonjakan indeks paling tinggi, yaitu 69,3000 poin di level 939,15. Lompatan indeks terbesar kedua adalah agribisnis yang sebesar 64,6900 poin di level 920,71.
IHSG ditutup melonjak 96,310 poin di level 1.359,28, indeks LQ45 melompat 25,6600 menjadi 274,76, dan JII naik 16,1399 poin menjadi 219,13.
Tercatat 125 saham menguat, 26 saham melemah dan 41 saham lainnya stagnan. Volume perdagangan tercatat 2,166 miliar lembar saham senilai Rp 2,173 triliun.
Sejumlah saham yang menguat adalah saham bluechips seperti Multi Bintang Indonesia (MLBI) yang melompat Rp 6.000 menjadi Rp 55.000, Astra Int'l (ASII) menguat Rp 850 menjadi Rp 10.550, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 800 menjadi Rp 9.900, TB Bukit Asam (PTBA) melompat Rp 750 menjadi Rp 7.550, dan Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang naik Rp 650 menjadi Rp 11.150.
Sedangkan saham-saham yang melemah di antaranya Goodyear Indonesia (GDYR) melorot Rp 800 menjadi Rp 7.250, Samudera Indonesia (SMDR) rontok Rp 250 menjadi Rp 2.700, Ultrajaya Milk (ULTJ) melemah Rp 40 menjadi Rp 760 dan Citra Marga Nusaphala (CMNP) melemah Rp 30 menjadi Rp 900.[tra]
No comments:
Post a Comment