KONTRADIKSI PERAWAT "PINTAR" VS PERAWAT "LEMOT"
Sebenarnya apapun profesi kita, maka diperlukan satu kecerdasan dalam berpikir dan berbuat. Demikian juga kita sebagai perawat.
Namun kadangkala itu semua tidak berhubungan langsung dengan level/jenjang pendidikan keperawatan kita. Bukan berarti saya tidak bangga dengan semakin tingginya jenjang pendidikan perawat saat ini. Dimana kita ketahui sekarang ini saja ,perawat Indonesia sudah ada yang mencapai gelar "professor in nursing". Bahkan di UI saja (FIK UI) telah membuka pendidikan selevel S3 (Doktor in Nursing).
Kontradiksi perawat "pintar" vs perawat "lemot". Saya tersenyum sendiri saat tanpa sengaja mencari kata kunci (search key word) - "perawat saham". Ada blog ini juga di pencarian tersebut, namun malah saya lebih tertarik membaca 2 link artikel yang terkait dengan perawat "pintar" vs perawat "lemot" tadi.
Saya akan angkat kisah kontradiksi perawat tersebut, agar kita tetap belajar supaya "pintar".
ADA 2 artikel yang saya dapatkan
1. Headline artikelnya sederhana namun menyesakkan, dengan judul :
Sekelumit artikelnya :
Beberapa perawat di Rumah Sakit Haji Adam Malik (RSHAM) tertipu ratusan juta oleh seorang oknum dokter. Usai mengelabui banyak korban, sang pelaku menghilang.
Wajah-wajah para perawat di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan, tampak panik dan bingung. Saat ditemui NOVA Sabtu (10/2), mereka juga terlihat tegang dan kusut. Ada apa gerangan? Para perawat itu baru saja jadi korban penipuan seorang dokter PPDS (Praktik Pendidikan Dokter Spesialis) di rumah sakit itu.
Perawat yang tertipu di antaranya, Mery Lusiana Skep (35), Korlenta Panjaitan Skep, Lerni TM Pakpahan Skep, Maringan Purba SKM, Mariati Tambunan Skep, Melvina Marpaung Skep, Miarda Lumban Raja, Rospita Pane, Skep, Samdiana Skep, dan Drs Biller Hutagalung. Mereka ditipu Prasetya, dokter yang tengah mengambil spesialisasi bedah di rumah sakit itu.
Lerni dan kawan-kawannya diiming-imingi menanam saham bisnis minyak dengan salah seorang warga Arab yang diakui kerabat Prasetya. Mereka dijanjikan keuntungan besar dan berlipat ganda dari saham yang mereka tanamkan. Bujukan ini membuat para perawat tak segan menanamkan modal dengan jumlah besar. Tak tanggung-tanggung total kerugian mencapai Rp 922 juta.
Wajah-wajah para perawat di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan, tampak panik dan bingung. Saat ditemui NOVA Sabtu (10/2), mereka juga terlihat tegang dan kusut. Ada apa gerangan? Para perawat itu baru saja jadi korban penipuan seorang dokter PPDS (Praktik Pendidikan Dokter Spesialis) di rumah sakit itu.
Perawat yang tertipu di antaranya, Mery Lusiana Skep (35), Korlenta Panjaitan Skep, Lerni TM Pakpahan Skep, Maringan Purba SKM, Mariati Tambunan Skep, Melvina Marpaung Skep, Miarda Lumban Raja, Rospita Pane, Skep, Samdiana Skep, dan Drs Biller Hutagalung. Mereka ditipu Prasetya, dokter yang tengah mengambil spesialisasi bedah di rumah sakit itu.
Lerni dan kawan-kawannya diiming-imingi menanam saham bisnis minyak dengan salah seorang warga Arab yang diakui kerabat Prasetya. Mereka dijanjikan keuntungan besar dan berlipat ganda dari saham yang mereka tanamkan. Bujukan ini membuat para perawat tak segan menanamkan modal dengan jumlah besar. Tak tanggung-tanggung total kerugian mencapai Rp 922 juta.
==================
2. Kemudian saya mendapatkan artikel lain di keyword yang sama, dan membanggakan juga. Karena ada seorang perawat bernama Paula Widiastuti, MSM - seorang wanita berlatar belakang pendidikan SPK, kemudian sekolah bidan dan SE dan MSM dari FEUI.
Paula, saat ini menjabat sebagai Chief Operating and After Sales Officer di PT Integritas Makmur Mandiri Jakarta sebuah perusahaan pengembang software bisnis nasional sekaligus pemegang saham di perusahaan tersebut.
Kesibukan lain yang beliau kerjakan saat ini adalah asisten dosen di Pasca Sarjana Manajemen Ilmu Manajemen UI dan rutin pula mencoba kesempatan baru di Internet Marketing sebagai adsenser.
Sebuah KONTRADIKSI BUKAN???
Silahkan analisa sendiri, saya enggan berkomentar karena bercampur rasa bangga dan kasihan. Dan kembali kalau anda para "trader" akan tersenyum geli membaca artikel yang berbeda tadi.
Intermezo,,,,,
No comments:
Post a Comment