Saturday, February 21, 2009

Saudi Butuh 10.000 perawat tahun 2009


Saudi Butuh 10.000 Perawat Tahun 2009


Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) melepas 240 perawat binaan PT Amri Margatama ke Arab Saudi, sementara kebutuhan perawat di negara itu masih sekitar 10.000 tahun ini.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati), Nurfaizi saat melepas perawat tersebut di Bekasi, Jabar, Selasa, mengatakan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) terus berusaha meningkatkan penempatan tenaga kerja formal ke luar negeri, khususnya disektor perawat, mengingat permintaannya cukup tinggi di Arab Saudi, dan Negara Timur Tengah lainnya, serta masih besarnya peluang di Asia Pasifik.

“Di Arab Saudi saja sedikitnya dibutuhkan 10.000 tenaga perawat tahun ini,” kata Nurfaizi.

PT Amri Margatama hingga saat ini sudah menempatkan 2.193 tenaga perawat ke Arab Saudi dengan upah sekitar sekitar 1.300 dolar AS hingga 1.500 dolar AS per bulan.

Nurfaizi mengungkapkan, tenaga perawat Indonesia cukup diminati oleh pemerintah Arab Saudi, mengingat dari segi keterampilan dan pendidikan sudah sesuai dengan standar yang mereka terapkan. Selain Arab Saudi, saat ini juga ada permintaan dari Yordania, Syria, Kuwait, Jepang, Korsel, Australia, Kanada dan Selandia Baru.

Namun yang menjadi kendala untuk mendorong penempatan tenaga perawat ke luar negeri, kata Nurfaizi, adalah masalah pengetahuan bahasa, dana penempatan serta pengadaan tenaga perawat.

“PPTKIS terkendala dana dan pengadaan tenaga perawat. Karena untuk melatih dan menyiapkan satu TKI hingga penempatan, dibutuhkan biaya sedikitnya Rp10 juta. Belum lagi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan masih kurang karena sudah terserap untuk kebutuhan rumah sakit di dalam negeri,” katanya.

Karena itu, Nurfaizi berharap pemerintah dapat membantu penyediaan dana baik melalui anggaran departemen maupun kucuran kredit untuk penempatan tenaga kerja formal.

“Paling tidak pemerintah bisa menyiapkan SDM dan tenaga instruktur agar target penempatan tenaga kerja formal 50 persen berbanding 50 persen dengan tenaga informal bisa segera tercapai atau paling tidak mendekati,” kata Nurfaizi.

Hadir dalam acara itu Ketua Umum Himpunan Pengusaha Jasa TKI (Himsataki) Yunus M Yamani, Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa TKI Asia Pasific (Ajaspac) Ismail Sumaryo dan Ketua Umum Indonesia Employment Agencies Association (Idea) Adri Nelwan.

Sementara itu, Direktur PT Amri Margatama, Said Umar, mengungkapkan pihaknya merekrut perawat yang akan ditempatkan ke Arab Saudi dari seluruh wilayah Indonesia.

“Kami bekerjasama dengan salah satu rumah sakit swasta didaerah untuk perekrutan dan melatihnya selama dua bulan, setelah itu ditarik ke BLK Amri Margatama di Jatiasih untuk dilatih lagi, khususnya penggunaan bahasa Inggris dan Arab,” kata Said.

Untuk biaya perekrutan dan penempatan, Amri menanggung semua biayanya, setelah mereka bekerja di Saudi baru diperhitungkan.









No comments: