Monday, February 02, 2009

MARKET STAGES (SIKLUS SAHAM)




MARKET STAGES (SIKLUS SAHAM)

Sekali lagi sebenarnya para pelaku bisnis dan industri, trader dan investor di pasar modal - apalagi mereka yang sudah profesional; sebenarnya banyak yang sudah mengetahui arah kehancuran bisnis dan pasar modal sejak beberapa tahun yang lalu. Saya menyimak sebuah buku yang jelas sekali diterbitkan pertama di akhir tahun 2005 (baru saya dapat dan baca saat ini ) judulnya Hot Trading Secrets, kar. J Christops Amberger. Jelas sekali di BAB 4 dan 5 buku ini menceritakan The Last Phase of Bubble Market (2006-2009); dan saya membandingkan dengan siklus bisnis dan siklus saham itu sendiri - "History repeat it self". 

Kedepan saya mencoba mengambil hikmah dan mengakui bahwa belajar dan pengalaman itu sangat penting; meskipun pahitnya bursa juga saya sudah rasakan. Banyak trader dan investor bahkan pelaku bisnis, yang saya temui semua mengatakan fase ini adalah terberat buat pelaku bisnis dan investor - yang penting bisa bertahan; terkecuali mereka yang memang telah tahu dan mengantisipasi nya sebelumnya. Dengan melihat kenyataan siklus bisnis dan saham tersebut sebelumnya; meskinya  pelaku pasar modal profesional dapat mengantisipasinya.

Dalam buku tsb diawali dengan phrase " The Stock Market will probably remain the single best inidicator of social mood and change" - Robert Prehcter. Dan diakhiri dengan in the worst case scenario, this means that you have less than five years of a strong bull market to get your house in order, to get ready to the tough decade and the half that will follow the collapse of this lst great bubble boom sometime in late 2009 0r 2010.

Kenyataannya bahwa fase resesi/kontraksi itu ternyata datang lebih awal di kuartal ketiga thn 2008. 

SIKLUS SAHAM/Market itu ada 4 (S1 - s4):

1. Siklus I (Accumulation)

2. Siklus II (Markup)

3. Siklus III (Distribution)

4. Siklus IV (Decline)

DIMANAKAH POSISI KITA SAAT INI ???

Antara Siklus IV dan Siklus I  (KONDISI TERBURUK; NAMUN masih memberikan peluang).

Hanya saja (saya membahas tidak  bertahap namun dalam kondisi saat ini saja); 

a. Siklus IV (decline) dimana terjadi bearish cepat dan dalam;  selalu muncul dalam rentang waktu yang cepat sekali ketimbang siklus II (Markup). The actions of stock in downtrend is ussually quicker and more severe than the slow and steady upward movement that most stock follow because fear is more powerful than greed. Hanya utk short selling saja peluang terbesar mengeruk keuntungan ada disini.

"All bad news come out at the bottom". 

Kasus bangkrutnya Lehman Brothers, Morgan Stanley, dan tipu2 Madoff di Amrik; dan contoh di Indonesia rontoknya saham grup Bakrie, Kasus Sarijaya dan beberapa Sekuritas kesulitan likuiditas, Bank Century, dsbnya. Adalah contoh --semua yang buruk akan muncul saat di dasar.

Persis seperti merubuhkan sebuah gedung, WTC saja yang kokoh dan megah dalam hitungan jam runtuh ; namun saat membangunnya butuh waktu tahunan. Sama seperti anda menebang pohon sehari saja jadi; namun untuk tumbuh pohon tersebut dari mulai bibit sampai berbuah butuh waktu tahunan bukan ???

Yah mirip2lah; saat pohon rubuh anda mulai merasakan gerah, kepanasan, tidak menikmati buahnya dsb. Dan mulailah semua kebusukkan akan terungkap....

Siklus 4 jangan berpikir long dan melawan trend, cuma nge-Short saja yang bagus dan gain.

b. Siklus I (Accumulation)

Is the time during which stock is nearly cyclical low. Saham dalam tahap long term akumulasi (siklus I ) adalah trend bullish/sideways. RESIKO terbesar dalam siklus ini adalah "resiko waktu" menahan membeli saham. Anda yang pegang BUMI diharga 500 tentu memiliki harapan yang tinggi untuk kembali ke 2000 ; namun dalam jangka waktu berapa lama ??? itu jawabnya. Atau yang memegang saham gocap juga demikian, berapa lama kah saham akan bergerak ??? dari sisi kerugian harga tidak ada, namun waktu jelas. tiME is MoneY...

Dalam tahap ini kita akan mengalami "WHIP SAW RISK" - dimana pergerakan sinyal palsu sedikit saja dapat  membuat kerugian sedikit2 namun signifikan. Trader akan menghindari tahap ini, sehingga membuktikan semakin susutnya nilai transaksi IHSG harian karena kita sedang di transisi tahap IV dan I ini. Beberapa investor long term mulai berani masuk dengan mengcollect saham yang under value dan memiliki deviden paying yang tinggi sambil berharap antisipasi tahap III (mark up). 

Tahap I cocok untuk institusi besar, Fund manager Reksadana, atau Lembaga pensiun dan Asuransi spt Jamsostek- pokoknya yang membeli saham dalam jumlah besar kapitalisasinya dan untuk posisi long term; dengan melihat Value stock--- model Buffet akan masuk di tahap ini.

Saham dengan fundamental bagus, harga dibawah wajar dan beli banyak --cocok di tahap ini. Para aktif trader retail justru disarankan menghindar dalam tahap ini, karena lebih baik memonitor sinyal saat tahap I menuju tahap II (AWAKENING GIANT); lebih baik perhatikan volume.  Saat breakout bullish masuk baru lebih baik, daripada potensi rugi dan kondisi sideways - lebih baik siapkan amunisi. 

Sekali lagi tahap I ini bisa sangat panjang lihat IHSG dari tahun 1998 - 2004 ada di tahap ini, "If they dont scare you out, they will wear you out"; "weak hands to strong hands" berlaku ditahap ini. Mereka yang punya amunisi besar dan bermain long term saja yang kuat.....

DIMANAKAH POSISI KITA MENDATANG ???

Tahap II dan Tahap III (untuk market saat ini telah kita lalui), namun kedepan pasti kita akan menjumpainya lagi.

nanti yah dibahas di posting berikutnya..... still i hate Monday









No comments: