Wednesday, November 05, 2008

Sukses Berinvestasi Ala Buffett


Sukses Berinvestasi Ala Buffett

Saya senang dan berterima kasih terhadap pemberian ilmu dan buku, yang terkadang secara kebetulan saya dapatkan --- boleh dikatakan gratisan. Pengetahuan investasi dan trading saham sebenarnya saya dapatkan juga gratis, tanpa harus merogoh kocek ikut seminar atau kursus private yang bernilai jutaan. Modal saya hanya rajin baca, baca dan baca --- tanya, tanya dan tanya itu saja.....

Hanya modal beli buku2, browsing dan selebihnya jalan2 ke sekuritas saat cuti di Indonesia. Atau kadang2 ngobrol dengan pasien di ruangan yang saya lihat bawa2 laptop dan buka trading chart di KSE, Kuwait.

Sama seperti kemarin saat cuti, saya sekedar main2 dan ngobrol dengan trader di salah satu sekuritas online di jakarta. Ternyata semakin banyak teman trader memang menyenangkan, hingga bertemu seorang dokter "saham" (dokter beneran profesinya, yang hobi trading saham), sebutlah dokter "saham" --- saya lantas panggil om saja. Saya lihat beliau memegang tongkat dan berjalan post stroke, dan ngobrol2 dengan saya.

Wah,,,, jarang2 ada perawat trading saham, ujarnya,,,,, (mungkin beliau heran ada juga,,saya memang tidak bilang tempat kerja hanya profesi saja).

Saya tersenyum saja, baru kok om,,,baru belajar. 2 jam tidak terasa om dokter yang baik hati ini mengajarkan saya live trading dan fundamental analysis. Dan tidak lupa oleh2 Buku yang memang berupa makalah copy-an (jarang di toko buku) - Sukses Berinvestasi Ala Buffett karangan James Pardoe, saya segera copy dekat sekuritas itu Rp. 19.500,-,,,,Baca - Baca dan saya Baca. Tak lupa saya copy untuk beberapa teman trader di Kuwait.

Warren Buffett mengajarkan metoda "Get Rich Slow", yang tidak mendapatkan warisan satu sen pun dari orangtuanya. Tapi aset pribadinya mencapai U$ 40 juta, dan jarang sekali mendapatkan teori Buffett didiskusikan di sekolah bisnis mulai dari Harvard sampai Standford.

Buffet Mengajarkan 10 Konsep Sederhana dalam Investasi Saham :
1. Preferensi pada kesederhanaan, bukan kompleksitas
2. Kesabaran
3. Temperamen yang tepat
4. Pemikiran yang independen
5. Mengabaikan peristiwa makro yang mengacaukan
6. Strategi Non Diversifikasi yang berlawanan dengan strategi yang lazim
7. Ketidakaktifan, bukan hiperaktifitas
8. Membeli saham dan menahannya selama mungkin
9. Fokus pada hasil dan nilai bisnis, bukan pada harga saham
10. Oportunisme agresif, meraih kesempatan yang muncul karena kebodohan pakar.

Dan motto
TAKUTlah saat orang lain TAMAK, dan TAMAKLAH saat orang lain TAKUT.

Terima kasih om dokter...











No comments: