Monday, January 12, 2009

Jeli Dalam Memilih Emiten


Jeli Dalam Memilih Emiten

Dalam trading dan investasi saham, sikap tenang dan mempertahankan temperamen yang tepat sangat diperlukan. Saat ini saya banyak belajar mengendalikan hal tersebut, terutama saat trading. Hal ini saya jelaskan pula ke salah seorang senior perawat di Kuwait yang tertarik belajar saham; "saya katakan musuh terbesar dalam trading adalah diri kita sendiri, bukan market dan orang lain". Kapan entry dan kapan exit, money management dan memposisikan pemilihan emiten sesuai kondisi market, amatlah penting.

Biarkan saja orang lain bertindak berlebihan dalam merespon market; berpikirlah jernih saat orang lain tidak melakukannya, dan anda akan memperoleh keuntungan. Temperamen yang tepat adalah, mempertahankan akal sehat anda setiap saat. Dan selalu "trade what u see, not what u thing". 

Berikut ini 3 saran yang akan membantu kita melalui setiap masa cerah dan suram :

1. Pertahankan saham di bisnis-bisnis yang HEBAT.

Jangan terbawa arus dengan mentalitas "penyerbuan" (entah entry dan exit market). Belilah saham-saham yang hebat dan pertahankan selama bertahun-tahun, jika anda seorang investor sejati. JANGAN BELI DAN JUAL SAHAM dengan TERBURU-BURU. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak investasi yang dilakukan seseorang, kecenderungan untuk merugi lebih besar - dan tentu akan lebih banyak komisi ekstra yang harus dibayarkan.

2. Kenali diri anda. JANGAN BELI SAHAM JIKA ANDA TIDAK KUAT MENGHADAPI KENYATAAN bila Nilainya TURUN SETENGAH atau BAHKAN LEBIH. Artinya, anda harus memiliki kesabaran dan disiplin untuk mempertahankan saham perusahaan yang mempunyai manajemen dan fundamental yang kuat.

Saya jelaskan perlahan ke rekan senior perawat di Kuwait tersebut, Mas bisa saja coba bisnis kontrakan kalau merasa was-was takut; cuma saya jelaskan bahwa mendapatkan uang hasil kontrakan sebulan 3,5 juta dengan modal tanah dan rumah (300 juta) bisa diperoleh di saham dengan modal hanya 5% nya; modal 15 juta (dalam hitungan jam/sehari; dapat profit 3,5 juta) bisa diperoleh di trading saham. 

Sehingga saya katakan, mas pilih saja mana jenis portofolio yang suka untuk investasi; dan jangan memaksakan diri di saham kalau memang tidak tertarik, ujar saya. Selalu sesuaikan dengan pribadi, dan karakter kita serta kondisi keuangan keluarga.

Meskipun semua ahli finansial tetap menganjurkan penyebaran jenis investasi, supaya aman.

3. JANGAN PERNAH MEMBUAT KEPUTUSAN INVESTASI KARENA SARAN ORANG LAIN.

Tutup telinga anda ketika mendengar tips-tips panas tentang saham, dari orang-orang "yang pinter ngomong doang" , dan pihak lain yang punya kepentingan terhadap posisi saham tertentu; TERMASUK saya!!!

Saya katakan kepada rekan senior tersebut, saat dia bertanya tentang kasus BUMI, Sarijaya Sekuritas, dsb tentang saham. Saya simple katakan, Coba pelajari dan amati saja terlebih dahulu, lihat pergerakan harga dan volume, kenali karakter emiten, sebelum open account di satu sekuritas saham.

Kalau ragu-ragu jangan,,, buat saja kontrakan saja - kalau memang rekan tersebut memang yakin dengan investasinya, ujar saya demikian.

Saya mulai menyadari bahwa setiap emiten saja, tidak bisa dibandingkan, setiap bisnis punya karakter sendiri; punya penggemar masing-masing. Contoh sama-sama jualan nasi padang, namun rumah makan "Simpang Raya" dengan rumah makan "Sederhana" pasti beda; apalagi kalau bisnis anda berbeda. 

Kerjakan saja PR anda dan berpikirlah untuk kepentingan anda sendiri, saya katakan demikian.

Untuk dapat sukses di pasar, ujar seorang Buffet; anda hanya memerlukan kecerdasan rata-rata (cukup IP 2,5). Namun disamping itu, anda harus memiliki temperamen yang membantu anda mengatasi badai dan bertahan pada rencana jangka panjang anda. Jika bisa tetap tenang saat orang di sekitar anda panik, anda akan berhasil.

JAWABAN Saya AALI :

28 Nopember 2008 (harga Rp. 4.600,-) kemarin di tutup di harga Rp. 11.700 (uang teman saya tersebut naik 2,5 kali lipat dalam 3 bulan). Modal 300 juta kontrakannya menjadi 750 juta,,,dalam 3 Bulan Andai Teman saya Beli AALI di 3 bulan yang lalu,,,,Andai LOH.











No comments: