ASII Sedang Mengkaji Stock Split
(Vibiznews – Stocks) – Perusahaan konglomerat , PT Astra International Indonesia (ASII) dikabarkan saat ini sedang melakukan pengkajian untuk melakukan stock split (pemecahan nilai nominal saham). Akan tetapi pihak ASII sendiri hingga saat ini belum mengkonfirmasi hal tersebut secara resmi.
Langkah stock split biasanya dilakukan perseroan untuk meningkatkan likuiditas saham di lantai bursa saat karena secara nominal harga saham terlalu mahal. Bila akhirnya stock split memang benar akan dilakukan ASII, hal tersebut merupakan langkah yang cukup tepat. Hal ini karena saat ini saham ASII berada pada level harga Rp 19.950 yang secara nominal cukup mahal khususnya bagi investor ritel.
ASII sendiri beberapa waktu lalu mengumumkan akan mengicar 5 tambang batubara baru dengan total cadangan sebesar 500 juta ton. Hal ini sebagai langkah ekspansi perseroan kedepan dan respon atas kegagalan ASII mengakuisisi Bayan (BYAN).
Langkah akuisisi tersebut akan dibiayai dari hasil right issue anak usaha ASII, PT United Tractor (UNTR) sebesar 55% dan sisanya akan ditanggung pemegang saham (ASII). Akuisisi tersebut diluar dari rencana UNTR yang akan mengakuisisi satu tambang batubara lainnya. Perseroan kedepan memang akan fokus ke komoditas salah satunya batubara mengingat harga komoditas yang masih akan tinggi kedepan.
(Vibiznews – Stocks) – Perusahaan konglomerat , PT Astra International Indonesia (ASII) dikabarkan saat ini sedang melakukan pengkajian untuk melakukan stock split (pemecahan nilai nominal saham). Akan tetapi pihak ASII sendiri hingga saat ini belum mengkonfirmasi hal tersebut secara resmi.
Langkah stock split biasanya dilakukan perseroan untuk meningkatkan likuiditas saham di lantai bursa saat karena secara nominal harga saham terlalu mahal. Bila akhirnya stock split memang benar akan dilakukan ASII, hal tersebut merupakan langkah yang cukup tepat. Hal ini karena saat ini saham ASII berada pada level harga Rp 19.950 yang secara nominal cukup mahal khususnya bagi investor ritel.
ASII sendiri beberapa waktu lalu mengumumkan akan mengicar 5 tambang batubara baru dengan total cadangan sebesar 500 juta ton. Hal ini sebagai langkah ekspansi perseroan kedepan dan respon atas kegagalan ASII mengakuisisi Bayan (BYAN).
Langkah akuisisi tersebut akan dibiayai dari hasil right issue anak usaha ASII, PT United Tractor (UNTR) sebesar 55% dan sisanya akan ditanggung pemegang saham (ASII). Akuisisi tersebut diluar dari rencana UNTR yang akan mengakuisisi satu tambang batubara lainnya. Perseroan kedepan memang akan fokus ke komoditas salah satunya batubara mengingat harga komoditas yang masih akan tinggi kedepan.
No comments:
Post a Comment